"Dari minus 4.56 persen saat pandemi 2020, saat ini menjadi positif 5.95 persen," papar Arief Rohman.
Dikatakannya, hal ini disumbang dari sektor peternakan populasi sapi terbesar di Jawa Tengah 285 ribu ekor, termasuk padi jagung dan sumber pangan lainnya.
Namun, angka kemiskinan ini masih jadi PR bersama.
"Trennya menurun, 2021 ada 12,93 persen, dan turun 11,53 persen pada 2022."
"Kami terus berupaya turunkan angka tersebut,’’ pungkas Arief Rohman. (*)
Baca juga: Ini Daftar Ruas Jalan Kewenangan Pusat dan Provinsi Kini Jadi Tanggung Jawab Pemkab Kudus
Baca juga: Kredit Macet UMKM Bawah Rp 500 Juta Bakal Dihapus, Teten Masduki: Regulasinya Sedang Disiapkan
Baca juga: DPRD Kudus Rencanakan Anggaran Infrastruktur Rp 40 Miliar Melalui APBD Perubahan TA 2023
Baca juga: Cerita Siti Atikoh Unggah Foto Mobil NU di Korsel: Terima Kasih Dampingi Kontingen Pramuka Jateng