Berita Blora

Pendapat Cak Imin Menyoroti Angka Kemiskinan di Blora, Pemkab Perlu Lakukan Ini

Penulis: ahmad mustakim
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengomentari soal angka kemiskinan di Kabupaten Blora di sela kunjungannya pada Rabu (9/8/2023) di Allium Hotel Cepu, Kabupaten Blora.

TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar melakukan kunjungan di Kabupaten Blora pada Rabu (9/8/2023).

Pria yang akrab disapa Cak Imin ini hadir saat launching Gerbang Emas Nusantara di Allium Hotel Cepu, Kabupaten Blora.

Diketahui, angka kemiskinan di Blora masih menjadi PR bagi Pemkab setempat. 

Tercatat, angka kemiskinan masih berada di 11 persen, turun 1 persen dari tahun lalu. 

Baca juga: Anak Tidak Sekolah di Blora Disasar Program Pemberdayaan Bakat dan Kewirausahaan Hayat Institute

Baca juga: Alasan Larangan Penggunaan Sepeda Listrik di Jalan Raya, Ini Kata Kasatlantas Polres Blora

Padahal, Blora memiliki sektor-sektor perekonomian yang berpotensi untuk menekan angka kemiskinan itu. 

Disinggung soal kemiskinan di Blora, Cak Imin mengungkapkan, perlu adanya beberapa langkah yang ditempuh. 

Seperti dengan adanya peningkatan Dana Bagi Hasil. 

‘’Untuk kemiskinan di Blora pengentasannya perlu peningkatan Dana Bagi Hasil,’’ ungkap Cak Imin kepada Tribunjateng.com, Rabu (9/8/2023).

Selain itu, menurutnya, perlu ada intervensi kebijakan pemerintah kepada pelaku bisnis. 

Agar yang besar tidak memakan yang kecil, termasuk soal distribusi barang. 

Cak Imin menambahkan, agar pemerintah daerah juga memberikan stimulus kepada pelaku usaha. 

Baca juga: Blora Sementara Raih Peringkat Kelima Pada Porprov Jateng 2023

Baca juga: Rasionalisasi Anggaran, Pemkab Blora Pangkas Perjalanan Dinas dan Kegiatan Sosialisasi

‘’Indomaret tidak boleh memakan warung kecil,’’ tegas Cak Imin. 

Sementara itu, Bupati Blora, Arief Rohman mengakui pihaknya masih memperjuangkan terkait angka kemiskinan yang ada di Blora ini. 

Terlebih, Blora memiliki banyak sektor perekonomian yang mampu menekan angka kemiskinan tersebut. 

‘’Pertumbuhan ekonomi Blora ini meningkat dalam tiga tahun terakhir."

"Dari minus 4.56 persen saat pandemi 2020, saat ini menjadi positif 5.95 persen," papar Arief Rohman.

Dikatakannya, hal ini disumbang dari sektor peternakan populasi sapi terbesar di Jawa Tengah 285 ribu ekor, termasuk padi jagung dan sumber pangan lainnya. 

Namun, angka kemiskinan ini masih jadi PR bersama. 

"Trennya menurun, 2021 ada 12,93 persen, dan turun 11,53 persen pada 2022."

"Kami terus berupaya turunkan angka tersebut,’’ pungkas Arief Rohman. (*)

Baca juga: Ini Daftar Ruas Jalan Kewenangan Pusat dan Provinsi Kini Jadi Tanggung Jawab Pemkab Kudus

Baca juga: Kredit Macet UMKM Bawah Rp 500 Juta Bakal Dihapus, Teten Masduki: Regulasinya Sedang Disiapkan

Baca juga: DPRD Kudus Rencanakan Anggaran Infrastruktur Rp 40 Miliar Melalui APBD Perubahan TA 2023

Baca juga: Cerita Siti Atikoh Unggah Foto Mobil NU di Korsel: Terima Kasih Dampingi Kontingen Pramuka Jateng

Berita Terkini