Semua itu bisa dicegah lebih dini untuk menciptakan proses politik yang sehat dan bermartabat.
"Setiap proses kampanye, Paslon jualan gagasan, visi dan misi, idealnya itu, tidak menyebar hoaxs atau kampanye hitam yang tidak mendidik."
"Bagaimana pun upaya pencegahan lebih baik, karena kontestasi pesta demokrasi pasti suasananya berbeda," terang dia.
Hasan tak lupa berpesan kepada para pengawas untuk mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya pada Pilkada tahun ini.
Mengedukasi individu atau kelompok masyarakat yang dilarang terlibat kampanye agar menjaga netralitas.
Langkah-langkah pencegahan sejak dini, lanjut dia, bisa diupayakan dengan cara sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengawasan pemilu secara masif untuk kemajuan Kudus dan Provinsi Jawa Tengah.
"Kalau proses itu dilakukan pada semua element masyarakat, bisa memastikan jalannya pesta demokrasi dengan sehat, meminimalisir semua praktik pelanggaran yang kemungkinan bisa terjadi."
"Pengawasan ini menjadi acuan menata politik di Kabupaten Kudus, supaya pesta demokrasi di dalamnya berjalan damai," tegas dia. (*)
Baca juga: Daftar Kerugian KAI Imbas Kecelakaan KA Taksaka Vs Truk Molen di Bantul, Sopir Dituntut Rp1,9 Miliar
Baca juga: Pemkot Tegal Raih Penghargaan Statistik Sektoral Kategori Baik dari BPS
Baca juga: H Puryanto Ajak Pegawai BHP Semarang Tauladan Nabi Muhammad SAW, Pedoman ASN BerAkhlak
Baca juga: Polres Jepara Kawal Kedatangan Logistik Pilkada 2024