Semasa kuliah, ia sempat menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM. Pada 1972-1974, ia melanjutkan pendidikannya di Northern Illinois University DeKalb, Amerika Serikat dan mendapatkan gelar master of arts (MA) di bidang ilmu politik.
Ichlasul kemudian meraih gelar doktor ilmu politik dari Monash University, Melbourne, Australia pada 1984. Dua tahun setelah meraih doktor, ia menjabat sebagai Direktur Pusat Antar Universitas (PAU) UGM hingga1988.
Setelah itu, ia diberi amanah menjadi Dekan Fakultas FIsipol UGM pada periode 1988-1994 dan Direktur Pasca Sarjana UGM sejak 1994. Puncaknya, Ichlasul menjadi rektor ke-11 UGM pada 1998.
Suasana rumah duka di Condongcatur, Depok, Sleman, DIY tampak banyak karangan bunga kiriman dari UGM dan tokoh-tokoh nasional seperti politisi senior Akbar Tandjung, mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, dan mantan Menkopolhukam Mahfud MD.
Masih Mengajar
Sebelum meninggal, Ichlasul Amal masih aktif mengajar di beberapa Universitas secara online. Putra kedua Ichlasul Amal, Akmal Herawan mengungkapkan bahwa ayahnya masih aktif beraktivitas sebelum menghembuskan napas terakhir.
"Sudah pernah (operasi) bypass. Cuma selama ini baik-baik saja, tidak ada keluhan apa-apa. Hari Kamis ke Jakarta, malamnya masih mengajar," ujar Akmal saat ditemui di rumah duka. Akmal melanjutkan, keesokan harinya, Jumat, ayahnya sempat beristirahat di Jakarta dan pada Sabtu melakukan perjalanan ke Bandung dengan kereta cepat Whoos pulang pergi.
"Minggu sempat diare dan dirawat di rumah sakit sampai hari Rabu (13/11/2024), sudah boleh pulang tidak ada masalah. Cuma tiba-tiba semalam jam 02.00 ibu telepon ayah ke UGD, tidak ada nadinya," jelasnya.
Selama ini, Prof Ichlasul Amal masih aktif mengajar di beberapa universitas, termasuk UGM dan Gunadarma, meskipun secara daring.
Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Sp.OG (K)., Ph.D., menyampaikan perasaan duka yang mendalam atas berpulang Prof Ichlasul Amal. Menurut Ova, selama masa jabatannya sebagai Rektor, beliau banyak memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan institusi, termasuk peningkatan mutu pendidikan dan penguatan jejaring internasional UGM.
“Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada mengucapkan turut berduka cita yang mendalam atas kepergian beliau. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan,” ungkap Ova Emilia. (kompas/tribun)
Baca juga: 2 Pria Tewas Tersambar Petir di Angkringan Grobogan
Baca juga: Buah Bibir : Afifah Yusuf Terjebak di Labuan Bajo dari Gunung Lewotobi Laki-lak Meletus
Baca juga: Dampak Kenaikan PPN 12 Persen, Harga Tiket Pesawat Garuda Indonesia Bisa Ikut Naik
Baca juga: 4.000 Prajurit TNI Terlibat Judi Online, Danpuspom Ungkap Penyebabnya
Baca juga: Pengusaha Ritel Tolak Pemerintah yang Menaikkan PPN Menjadi 12 Persen Berlaku Mulai 1 Januari 2025