Makan Bergizi Gratis di Jateng

Santri dan Pelajar Sekolah Swasta Juga Bakal Jadi Sasaran Program Makan Bergizi Gratis di Blora

Penulis: M Iqbal Shukri
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pendistribusian makanan ke penerima manfaat saat uji coba makan bergizi gratis beberapa waktu lalu.

TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Sasaran penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Blora dipastikan bukan hanya untuk siswa di sekolah negeri. 

Mereka di sekolah swasta juga ke depannya bakal menjadi sasaran penerima manfaat program makan bergizi gratis.

Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Blora, Artika Diannita mengatakan, sekolah negeri ataupun swasta akan menjadi sasaran program tersebut.

Hanya, saja menurutnya, pelaksanaan di Kabupaten Blora akan dilakukan bertahap. 

Baca juga: Ramai Pihak Sekolah Meminta Siswa Bawa Bekal Sendiri, Kepala SPPG Blora : Tunggu Program MBG Saja

Baca juga: Besok Program Makan Bergizi Gratis di Blora Mulai Diterapkan, Sasaran 3.000 Penerima Manfaat

"Semua akan menerima, program makan bergizi ini akan menjangkau berbagai kalangan, baik santri pondok, sekolah negeri, ataupun swasta," katanya, kepada Tribunjateng.com, Minggu (12/1/2025).

Kendati demikian, Artika Diannita mengatakan, untuk sementara program makan bergizi gratis yang akan diterapkan mulai Senin (13/1/2025) belum bisa menjangkau santri pondok pesantren.

Hal ini lantaran dapur sehat di Blora hanya ada satu yakni di Jalan Bhayangkara atau tepatnya di sebelah barat Lapangan Kridosono Blora. 

"Karena lokasi dapur sehat ini tidak dekat pondok, kami tidak mengambil sasaran pondok pesantren untuk sementara ini," ujarnya.

Meskipun begitu, dalam rencana jangka panjang, baik dari santri ataupun pelajar di sekolah swasta seperti MI, MTs, MA, akan menjadi penerima manfaat makan bergizi gratis.

"Ya memang harus sabar, ini di Blora saja baru ada satu dapur sehat, pondok santri, sekolah swasta nanti akan dijangkau."

"Prinsipnya ini bertahap dan berkelanjutan."

"Jadi mohon bersabar, soalnya memang kapasitas satu dapur sehat itu hanya mampu untuk 3.000 penerima manfaat," terangnya. (*)

Baca juga: Awas Penyakit Leptospirosis! Mudah Menyebar Saat Musim Hujan, Begini Cara Mudah Mencegahnya

Baca juga: Prioritas Dinsos Jateng Tahun Ini: Tingkatkan Layanan Panti Sosial, Ada 6.410 Penghuni di 56 Lokasi

Baca juga: KPU Jateng Yakin Menang, Fokus Siapkan Alat Bukti Hadapi Gugatan Sengketa Pilgub 2024 di MK

Baca juga: Revitalisasi Tahan Pertama Kawasan Pecinan Semarang Sudah Rampung, Siap Sambut Perayaan Imlek

Berita Terkini