Pendidik mengajar atau menyampaikan materi belajar karena ingin mendidik anak-anak didiknya.
Jika yang diajarkan dianggap tidak mendidik, dengan kesadaran diri pasti pendidik akan dengan rendah hati meminta maaf. Ini yang dilakukan Novi Citra Indriyati.
Terlepas dari ada tekanan atau tidak, permintaan maaf yang dilakukan oleh Sukatani adalah sikap rendah hati seorang pendidik.
Sikap inilah yang kemudian membuat masyarakat bersimpati dan empati pada Novi Citra Indriyati dan Sukatani.
Saya bayangkan jika lagu ini sengaja ditulis untuk perlawanan politis, pasti sikap-sikap rendah hati seorang pendidik seperti Novi Citra Indriyati Sukatani tidak akan dilakukan.
Momen viral ini pasti dijadikan momentum untuk berpolitik.
Tapi, itu sama sekali tidak terjadi.
Sikap Novi Sukatani adalah sikap bermusiknya seorang pendidik.
Bermusik yang dilakukan pendidik sangat menjunjung tinggi nilai dan edukasi.
Masyarakat membaca dan memahami ini.
Tidak heran jika dukungan dan bantuan akan terus mengalir karena pendidikan penting bagi bangsa kita bisa dilakukan melalui musik.
Musik sebagai media untuk memberikan kritik dan sumbangan baik untuk bangsa dan negara, yang dilakukan oleh pendidik seperti Novi Citra Indriyati, harus terus didukung dan diperjuangkan bersama. (*)
Baca juga: HMPS Tadris Bahasa Inggris UIN Saizu Gelar International Talkshow, Pembicara dari Australia
Baca juga: UIN Saizu Purwokerto Gelar Lomba Puisi Moderasi Beragama di KKF Banyumas
Baca juga: Adiksi UIN Saizu Kenalkan Beasiswa KIP Kuliah lewat Program Goes To School
Baca juga: Pascasarjana UIN Saizu Sosialisasikan Penerimaan Mahasiswa Baru ke IGRA Cilacap