Dia menambahkan, pembangunan instalasi pertama ditargetkan rampung pada akhir 2025, agar pada tahun berikutnya bisa dilanjutkan ke sentra produksi batik lainnya.
Program ini juga melibatkan berbagai lembaga dari Indonesia dan Belanda, seperti Universitas Pekalongan (Unikal), Universitas Gadjah Mada (UGM), Saxion University of Applied Sciences, Dutch Water Operators, dan Dutch Water Authorities.
"Melalui Green Batik diharapkan industri batik bisa terus berkembang tanpa merusak lingkungan, sehingga Pekalongan tetap menjadi pusat kreativitas sekaligus kota yang bersih dan lestari," tambahnya. (*)
Baca juga: Wajib Diperhatikan! Disdikbud Jateng Larang Sekolah Gelar Acara Wisuda Kelulusan Siswa
Baca juga: Hasil Putusan Hak Asuh Anak Baim Wong dan Paula Verhoeven Usai Resmi Cerai: Digilir 2 Pekan Sekali
Baca juga: Pembunuhan di Desa Pliken Banyumas Dipicu Persoalan Gadai Motor, Kemungkinan Tak Cuma 3 Pelaku
Baca juga: Breaking News! Pria 75 Tahun Tertemper KA Argo Bromo Anggrek di Grobogan