15 ibu-ibu PKK yang hadir tampak aktif bertanya dan ikut mempraktikkan pembuatan teh secara langsung.
Harapannya, pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga membuka peluang usaha rumah tangga yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis.
Ketua Tim KKN Tematik 157 Undip Semarang, Zidan Ferdiansyah menyampaikan, pelatihan ini diharapkan dapat mendorong kemandirian ekonomi masyarakat dengan mengangkat potensi alam sekitar.
“Kami ingin membantu warga melihat potensi tersembunyi yang bisa dikembangkan sebagai produk agrowisata."
"Apalagi Desa Sepakung memiliki kekayaan alam dan kreativitas warga yang sangat mendukung,” ungkapnya.
Kegiatan ditutup sesi pembagian hasil olahan teh biji alpukat kepada peserta.
Ke depan, mahasiswa KKN berencana melakukan pendampingan lanjutan bagi ibu-ibu PKK yang tertarik mengembangkan produk ini sebagai peluang usaha mikro. (*)
Baca juga: Perempuan Pekalongan Unjuk Gigi di Kejuaraan Bulutangkis Piala Ketua TP PKK 2025
Baca juga: Ketua DPD Nasdem Kudus Mengundurkan Diri Karena Terjerat Kasus Judi
Baca juga: Besaran Gaji Bersih per Bulan di Jawa Tengah, Pekerja Usia 30-39 Tahun Tertinggi
Baca juga: Pemkab Banyumas Siapkan Rp1,2 Miliar untuk Pembekalan 3.000 Pengurus Kopdes Merah Putih