TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin sarankan peternakan babi di Jepara agar dibahas kembali.
Taj Yasin telah memantau perkembangan penolakan investasi babi.
Bahkan beberapa saran penolakan telah diutarakan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Nahdlatul Ulama (NU), dan tokoh masyarakat.
"Nah adanya saran itu bagaimana pemerintahnya," ujarnya usai rapat paripurna DPRD Jateng, Senin (4/8/2025).
Menurutnya, penolakan-penolakan peternakan babi telah mulai muncul.
Namun di sisi lain peternakan babi sebenarnya merupakan investasi yang dapat menghasilkan pendapatan daerah.
"Namun yang lebih utama adalah kondusivitas di lingkungan tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyarankan dibahas lagi rencana peternakan babi itu.
"Kita cari tempat lain.
Jika masih memungkinkan masih tetap berjalan," tandasnya.
Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Jawa Tengah tolak peternakan babi di Kabupaten Jepara.
Ketua Fraksi PPP DPRD Jateng Muhamad Naryoko, menegaskan pendirian peternakan babi terlebih dalam skala besar di wilayah dengan mayoritas penduduk Muslim seperti Jepara, sangat tidak tepat.
Hal itu berpotensi menimbulkan kegaduhan sosial.
“Kami dari Fraksi PPP dengan tegas menolak rencana pendirian peternakan babi di Kabupaten Jepara," ujarnya, Minggu (3/8/2025).
Menurutnya, penolakan bukan berarti anti investasi.