Berita Semarang

Wali Kota Semarang Menyoal Nasib Orangtua Bocah JES di Gajahmungkur: Pokoknya Harus Bantu

Penulis: Idayatul Rohmah
Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BANTU JES - Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti. Pemkot Semarang berkomitmen akan tetap membantu JES bocah SD yang ke sekolah dengan menelusuri tepian sungai di Kecamatan Gajahmungkur, utamanya berkaitan pendidikan.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Kasus viral mengenai anak berinisial JES (8) yang kesulitan bersekolah setelah rumah orangtuanya ditutup pagar seng memunculkan perhatian publik, termasuk dari Pemkot Semarang.

Perkembangan terbaru, keluarga JES kini disebut mendapatkan desakan warga untuk segera meninggalkan lingkungan tempat tinggal mereka di Gajahmungkur.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti menegaskan, pihaknya akan turun tangan untuk memastikan anak-anak di Kota Semarang tetap mendapatkan hak pendidikan dan akses kehidupan yang layak, termasuk JES.

Baca juga: Warga Desa Purwosari Demak Blokade Akses Truk Proyek Tol Semarang-Demak: Jalan Licin dan Becek

Baca juga: Makin Runyam, Warga Kompak Pasang Spanduk Usir Ayah Bocah SD Semarang yang Susuri Sungai ke Sekolah

“Pokoknya harus bantu."

"Kami harus bantu semua anak tidak terkecuali mendapatkan akses pendidikan yang layak dan akses ekonomi tentunya,” ujar Agustina, Selasa (5/8/2025).

Lebih lanjut, Agustina menyebut, telah memerintahkan Camat Gajahmungkur untuk menelusuri persoalan ini dan mencari solusi yang tepat.

"Nanti Camat Gajahmungkur tak suruh nyari,” ujarnya.

Agustina juga menyinggung kondisi sosial di lingkungan tempat tinggal JES yang disebut-sebut memicu konflik karena keluarga tersebut memelihara anjing.

Menurut informasi, keberadaan hewan peliharaan tersebut dianggap warga sekitar mengganggu ketenangan warga.

“Itu harus dikomunikasikan dengan warga setempat."

"Nah itu bisa panggil Pak Camat untuk bisa segera membuat adem dan nyaman," ujarnya.

Sebelumnya, kasus JES viral setelah rumah keluarganya ditutup pagar seng oleh warga. 

Ayah JES, Julian Boga Siagian (54) kini mendapatkan tuntutan untuk segera meninggalkan rumah tersebut. 

Tuntutan itu diungkapkan warga RT 07 RW 01 Kelurahan Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang dengan pemasangan spanduk di jalan masuk menuju rumah Siagian.

Spanduk warna kuning bergaris merah itu bertuliskan.

Halaman
123

Berita Terkini