Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Pasien Menang Gugatan Setelah Diejek Dokter saat Tak Sadar di Meja Operasi, Dapat Ganti Rugi Rp6,7 M

Seorang pria berhasil memenangkan gugatan terhadap dokter yang menghinanya ketika ia tidak sadar saat tengah dioperasi.

Thinkstockphotos.com
ILUSTRASI OPERASI: Di Virginia, Amerika Serikat (AS), seorang pria berhasil memenangkan gugatan terhadap dokter yang menghinanya ketika ia tidak sadar saat tengah dioperasi. Pria tersebut mengetahui bahwa dirinya dihina dan diejek oleh dokter sebab ia merekam keseluruhan prosedur. (Thinkstockphotos.com) 

“Setelah lima menit berbicara dengan Anda di pra-operasi, saya ingin meninju wajah Anda dan membuat Anda sedikit lebih jantan," kata Ingham, dari suara yang terdengar di rekaman.

Ketika asisten medis melihat ada ruam pada tubuh pasien, Ingham langsung menanggapi dengan komentar mengejek dan tidak profesional.

Ia memperingatkan secara bercanda agar ruam itu jangan disentuh, dan mengatakan bisa saja itu sifilis yang bisa menular ke lengan si asisten.

Setelah itu, ia menambahkan komentar yang lebih kasar, yakni menyebut kemungkinan itu  “tuberkulosis di penis”.

Ucapan dari dokter tersebut bukanlah diagnosis sungguhan, melainkan ejekan kasar yang menstigma pasien seolah-olah menderita penyakit serius, padahal sebenarnya tidak.

Sebelumnya, pasien mengaku merasa mual saat melihat jarum.

Saat asisten dokter melaporkan hal tersebut ketika operasi, Ingham juga mengejeknya.

“Kalau begitu kenapa kamu melihat, dasar bodoh?” kata Ingham.  

Para dokter tidak hanya menghina pasien, tetapi juga merencanakan menipu pasien setelah ia sadar dari bius.

Mereka membicarakan strategi agar tidak perlu berhadapan langsung dengan pasien setelah operasi.

Salah satunya, mereka menyuruh asisten medis untuk berbohong, yaitu berpura-pura mengatakan bahwa pasien sudah sempat berbicara dengan dokter.

Selain itu, mereka juga memalsukan catatan medis dengan menuliskan diagnosis wasir, meskipun pasien sebenarnya tidak menderita penyakit tersebut.

Alat rekaman dijadikan bukti

Pada saat perjalanan pulang, pasien tersebut mendengarkan kembali seluruh rekaman dan terkejut mendengar perkataan para dokter.

Pasien, yang dalam dokumen pengadilan disebut hanya sebagai DB, menggugat para dokter dan menyimpan rekaman itu sebagai bukti.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved