Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Wonosobo

"Sudah Lama Itu" Organda Merespon Maraknya Pikap Angkut Penumpang di Wonosobo

Organda Wonosobo meminta penegakan hukum segera dilakukan demi keselamatan dan kelancaran angkutan umum.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/IMAH MASITOH
ANGKUTAN ILEGAL - Ketua Organda Wonosobo, Muhammad Khoiri. Organda meminta ketegasan hukum terhadap makin maraknya angkutan ilegal yang beroperasi di Wonosobo, khususnya tujuan tempat-tempat wisata. 

Sekira pukul 09.00, rombongan bus mulai bergerak perlahan menuju Terminal Mendolo untuk melakukan audiensi dengan pihak terkait. 

Ketua PPDB, Turiyan mengatakan, aksi ini sebagai bentuk keresahan atas maraknya kendaraan terbuka yang mengangkut penumpang.

"Praktik tersebut telah menimbulkan keresahan 170 anggotanya yang menggantungkan hidup dari trayek legal," ucapnya.

Menurutnya, penggunaan bak terbuka sebagai angkutan penumpang tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga menggerus penghasilan para pengemudi resmi.

Kondisi ini dinilai menimbulkan persaingan tidak sehat dan berpotensi menimbulkan konflik horizontal di lapangan.

Hingga akhirnya mereka memutuskan menggelar aksi damai.

Untuk mengantisipasi dampak dari aksi damai tersebut, Polres Wonosobo menurunkan personel dalam aksi ini.

Polres Wonosobo juga menyiapkan armada bantuan, khususnya untuk mengangkut para pelajar yang kemungkinan terdampak.

"Polisi menyiapkan 3 armada untuk membantu apabila ini berjalan sampai sore hari." 

"Utamanya mengangkut pelajar Wonosobo - Dieng - Batur."

"Ini untuk antisipasi meskipun sebelumnya sudah banyak Informasi yang beredar hari ini ada aksi," jelas Kasubsi Penjas Sie Humas Polres Wonosobo, Aipda Nanang DP Wibowo.

Polres Wonosobo juga melakukan pengaturan lalu lintas untuk mendukung kelancaran kegiatan.

“Pengaturan lalu lintas saja."

"Penutupan jalan sementara saat rombongan aksi lewat."

"Pengalihan tidak ada,” ungkapnya.

Sebagai antisipasi, lokasi parkir telah disiapkan di area Gerbang Mandala Wisata dan Terminal Mendolo untuk bus saat audiensi berlangsung.

"Kami siapkan 150 personel di Mendolo, 25 personel di Kalianget, dan 45 personel di jalan," imbuhnya.

Pengaturan lalu lintas dilakukan untuk memastikan kenyamanan masyarakat tetap terjaga meski ada aksi mogok operasional bus oleh para sopir. (*)

Baca juga: Jawaban Siswa SDN 1 Terban Kudus Bikin Syok Wabup Bellinda: Ada Iuran Bayar LKS

Baca juga: Bupati Tika: 132 Investor Masuk Kawasan Industri Kendal, Nilai Total Rp171,89 Triliun

Baca juga: Stok Darah PMI Batang Surplus Hingga Bisa Kirim ke Demak

Baca juga: Wajah Tegang Alwin Basri Saat Hakim Tipikor Semarang Bacakan Vonis, Mbak Ita Cuma Menunduk

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved