Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banjir Semarang

Banjir Pantura Semarang–Demak Masih Tinggi, Pengendara Beralih ke Jalur Majapahit Meski Macet

Banjir yang masih menggenangi jalur Pantura dari Demak hingga Semarang membuat para pengendara mencari jalur alternatif. 

Penulis: faisal affan | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Faisal Affan
MACET SEMARANG - Kemacetan terjadi di Jalan Majapahit, Kota Semarang akibat banjir yang melanda pantura membuat pengguna jalan memilih melalui jalur tengah. (TRIBUN JATENG/FAIZAL AFFAN) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Banjir yang masih menggenangi jalur Pantura dari Demak hingga Semarang membuat para pengendara mencari jalur alternatif. 


Salah satu jalur yang kini banyak dilalui kendaraan ialah Jalan Majapahit, yang menjadi penghubung Kota Semarang dengan Kabupaten Demak melalui jalur tengah.

Namun, meningkatnya volume kendaraan di jalur tersebut mengakibatkan kemacetan panjang hampir sepanjang hari. 


Kondisi lalu lintas semakin diperparah dengan proses perbaikan jalan yang masih berlangsung dari wilayah Jalan Majapahit hingga Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.

Baca juga: Pria 50 Tahun Aniaya Bocah Jepara hingga Tangan Patah, Pelaku Tantang Keluarga Korban Lapor Polisi

Haris, seorang karyawan bank yang bekerja di kawasan Jalan Majapahit dan tinggal di Perumahan Pondok Majapahit, mengaku terpaksa mencari rute alternatif untuk menghindari kemacetan.

"Kalau pagi masih mending, truk-truk besar belum jalan. Tapi kalau sudah siang sampai malam, macetnya luar biasa," ujarnya, Kamis (30/10/2025).

Ia mengatakan jika tetap melalui Jalan Majapahit, waktu perjalanan bisa mencapai satu jam meski menggunakan sepeda motor. Karena itu, ia memilih rute Klipang–Penggaron sebagai alternatif.

"Masih kena macet juga sebenarnya di Mranggen, tapi tidak sepanjang di Jalan Majapahit," katanya.

Haris menambahkan, kemacetan tersebut berdampak pada konsumsi bahan bakar yang lebih boros.

"Biasanya seminggu Rp 200 ribu cukup, kalau macet begini bisa sampai Rp 250 ribu," tuturnya.

Sementara itu, seorang sopir truk bernama Sunaryo juga memilih melintasi Jalur Majapahit setelah mendapatkan informasi mengenai banjir di Pantura dari rekan sesama sopir.

"Tadi pagi berangkat dari Pekalongan. Masuk tol Mangkang terus memilih keluar Gayamsari, mau cari aman saja," jelasnya.

Sunaryo yang sedang mengirim perabotan menuju Kudus mengatakan, meski jalur tengah juga macet, setidaknya tidak ada banjir yang menghambat perjalanannya.

"Kalau kondisi macet begini kemungkinan sampai sana sore atau malam, ya dinikmati saja," ujarnya.

Pengguna jalan berharap pemerintah segera menyelesaikan penanganan banjir di Pantura agar aktivitas masyarakat dapat kembali berjalan normal dan tidak menimbulkan kerugian berkepanjangan.(afn)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved