Kebumen Berdaya
Kebumen Siaga Megathrust: 33 Desa Rawan Tsunami di Pesisir Selatan Sudah Punya 24 Titik EWS
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam.
Penulis: Agus Iswadi | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam.
Terutama pada kasus bencana potensi megathrust yang saat ini tengah menjadi sorotan.
Masyakat diminta tidak takut, tetapi tetap waspada bila terjadi bencana tersebut.
Baca juga: BMKG Kembali Ingatkan Warga Kulon Progo, Ancaman Megathrust Selatan Jawa Masih Nyata
Kepala BNPB, Suharyanto menyampaikan, soal megathrust sering muncul di pemberitaan media dan pihaknya telah memonitor terkait hal tersebut.
Menurutnya media tidak perlu membesar-besarkan terkait megathrust yang dapat membuat masyarakat takut.
Akan tetapi hal terpenting ialah meningkatkan kesiapan dan kesiapsiagaan. Lanjutnya, kapan terjadinya megathrust tidak ada yang tahu.
"Dari pemerintah pusat ada beberapa program terkait dengan gempa bumi megathrust ini. Mulai tTahun 2020 sampai 2025, kami bekerja sama dengan BMKG, ini di sepanjang titik-titik yang diperkirakan ada gempa bumi dan megathurst. BMKG sudah memasang alat itu. Sehingga nanti apabila terjadi itu peringatannya akan lebih cepat," katanya kepada wartawan usai meresmikan Jembatan Wetonkulon Kabupaten Kebumen, Selasa (4/11/2025).
Di sisi lain, masyarakat yang tinggal di sepanjang titik-titik diprediksi terdampak bencana juga telah dilatih untuk mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami.
Dengan begitu masyarakat tahu apa yang harus dilakukan manakala terjadi bencana tersebut.
"Jadi tidak ada lagi zaman dulu mungkin ya begitu tsunami, airnya surut mereka malah lari ke tengah laut cari ikan segala macam. Kemudian datang gelombang besar, ini sudah tidak ada lagi. Nah kita semua yang ada di sini juga wajib memelihara dan meningkatkan terus kesiapan masyarakat kita," terangnya.
Sementata itu Kepala Pelaksana BPBD Kebumen, Udy Cahyono mengatakan, Kabupaten Kebumen telah ada rencana kontijensi di wilayah rawan tsunami yang tersebar di pesisir selatan.
Ada 33 desa yang rawan terhadap bencana tersebut.
Baca juga: Gempa Megathrust Jawa Terakhir Terjadi Pada 1943, Benarkah BMKG Prediksi Akan Kembali Terjadi?
Masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut sebagian telah diberikan edukasi dan pelatihan mitigasi bencana.
"EWS (alat deteksi dini) juga sudah ada di 24 titik," tuturnya.
Selain itu papan petunjuk evakuasi juga telah dipasang di sejumlah titik. Kendati demikian, menurutnya kesiapsiagaan serta edukasi terkait kebencanaan harus terus ditekankan kepada masyarakat. (Ais)
| Pemkab Kebumen Usulkan Perbaikan Tiga Jembatan ke BNPB |
|
|---|
| Kepala BNPB Apresiasi Pembangunan Jembatan Wetonkulon Kebumen Selesai Lebih Awal Dari Target |
|
|---|
| Pemkab Kebumen Siap Jalin Komunikasi dengan Kejari untuk Penegakan Hukum dan Pembangunan |
|
|---|
| Pemkab Kebumen Gelontorkan Bantuan Rp 22,3 Miliar, Paling Banyak Untuk Infrastruktur dan Pendidikan |
|
|---|
| Pemkab Kebumen Siapkan SE Larangan Penggunaan Odong-odong Untuk Alat Transportasi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251104_Kepala-BNPB-Suharyanto_1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.