Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Puluhan Warga Pati Geruduk Polda Jateng, Tuntut Dua Pentolan AMPB Dibebaskan

Puluhan warga dari Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) menggelar aksi damai di depan Polda Jawa Tengah.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
GERUDUK POLDA: Puluhan warga Pati mendatangi Polda Jateng, di Kota Semarang, Selasa (4/11/2025). Warga menuntut Polda Jateng membebaskan dua pentolan AMPB yang ditahan. (Dok LBH Semarang) 

Mereka menyebut telah bertemu dengan Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio, Direktur Intelijen dan Keamanan (Ditintelkam) Kombes Pol Bayu Aji, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto, dan lainnya.

"Kami sudah berbincang dengan mereka, ada tawaran rekonsiliasi atau perdamaian. Namun, secara teknis akan dilakukan kapan, bahasan belum sejauh itu," ucap
Anggota Tim Advokasi AMPB, Naufal Sebastian kepada Tribun.

Ia pun sudah  bertemu dengan Botok dan Teguh di rutan Polda Jateng. Mereka dalam Kondisi sehat dan masih tampak bersemangat.

Terkait hasil rekonsiliasi sudah disampaikan kepada mereka yang menyambut dengan baik. Mereka sepakat atas tawaran itu.

"Rekonsiliasi ini pada prinsipnya untuk mencegah polarisasi yang meluas di Pati. Gerakan ini awalnya mengkritik pemerintah, tapi semakin ke sini malah menjadi konflik horisontal yakni konflik antar warga," bebernya.

Baca juga: Teguh dan Botok Pentolan AMPB Jadi Tersangka, Kuasa Hukum: Kriminalisasi Bermuatan Politis

Naufal menyakini upaya rekonsiliasi tidak akan mematikan gerakan masyarakat Pati.

Bahkan, upaya ini sebagai langkah untuk meruntuhkan konflik horisontal antar warga Pati yang sudah terpolarisasi menjadi Pati Utara, selatan, dan seterusnya.

"Kami ingin meredam semua itu dengan rekonsiliasi, musuh kita bukan sesama masyarakat," katanya.

Tim advokasi lainnya, Kristoni menyebut, langkah rekonsiliasi tidak hanya berdamai antara tersangka dengan pelapor. Melainkan seluruh warga Pati. "Supaya Pati kembali kondusif," bebernya.

Selepas rekonsiliasi, gerakan masyarakat diminta untuk lebih tenang.

Menurut Kristoni, sudah tidak ada lagi aksi demo pemakzulan Bupati Pati Sudewo karena DPRD Pati sudah memutuskan Bupati Pati agar melakukan perbaikan kinerja.

"Kami akan lebih soft spoken (lembut) dan lebih humanis (dalam aksi)," ujarnya.

Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio mengatakan, belum ada upaya rekonsiliasi atas kasus yang menjerat Teguh Istiyanto dan Supriyono alias Botok. "Belum ada," katanya kepada Tribun.

Sebaliknya, ia memastikan kasus hukum masih berjalan. Namun, ia sendiri masih gamang perkembangan kasus ini ke depannya.

"Kami belum tahu bagaimana perkembangan ke depannya.

Baca juga: Ditahan Polda Jateng, Dua Pentolan AMPB Tulis Surat untuk Warga Pati, Ini Isinya

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved