Longsor di Majenang Cilacap
Kisah Kepala Desa Cibeunying Cilacap, Terpisah dari Keluarga Demi Warga Terdampak Longsor
Bencana longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, menyisakan kisah pilu bagi kepala desa Lili Warli.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: M Zainal Arifin
"Lauknya apa saja ya sama. Saya tidak pernah makan di luar," tambahnya.
Tragedi longsor ini juga menyisakan duka yang sangat mendalam.
Sejumlah korban meninggal ternyata masih memiliki hubungan keluarga dengannya.
"Korban meninggal itu banyak saudara. Yang atas nama Rusiyanto itu paman saya," ucapnya.
Baca juga: Evakuasi Korban Longsor Cilacap Belum Tuntas, BMKG Peringatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi
Kesibukan memimpin penanganan bencana bahkan membuatnya tak dapat menghadiri proses pemakaman keluarganya sendiri.
"Saya sebenarnya ingin melihat proses evakuasi warga, apalagi yang saudara."
"Tapi karena harus ke sana ke sini, sampai proses pemakaman pun saya tidak bisa hadir," tuturnya.
Selama dua hari pertama pascalongsor, Lili mengaku sulit tidur karena tekanan psikologis dan beban tanggung jawab sebagai kepala desa.
"Kalau kemarin-kemarin saya belum bisa tidur."
"Alhamdulillah tadi malam baru bisa tidur," ujarnya.
Meski menjadi pengalaman pertamanya mengungsi, ia berharap bencana ini menjadi yang terakhir bagi warga Cibeunying.
"Saya belum pernah mengungsi. Ini baru pertama kali."
"Rasanya ya sedih karena ini bencana pertama dan mudah-mudahan yang terakhir," tutupnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251118_kepala-Desa-Cibeunying-Lili-Warli.jpg)