Nasional
BNPT Gandeng Komdigi Takedown Konten Medsos yang Dianggap Sebarkan Paham Radikalisme
Media sosial (Medsos) masih menjadi alat yang paling banyak digunakan untuk penyebaran paham radikalisme.
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Media sosial (Medsos) masih menjadi alat yang paling banyak digunakan untuk penyebaran paham radikalisme.
Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk mewaspadai penyebaran paham radikalisme via media sosial.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Eddy Hartono, mengatakan berdasarkan hasil penelitian media sosial masih menjadi alat yang efektif digunakan untuk melakukan penyebaran paham-paham radikalisme.
Baca juga: Bisnis Sektor Akomodasi, Makanan dan Minuman Tumbuh Pesat di Jateng
Baca juga: Polisi Tangkap 2 Pengedar Sabu di Homestay Wonosobo: Mereka juga Pemakai
"Hasil penelitian itu, internet dan ruang digital ini media (media sosial) yang paling efektif untuk melakukan tiga hal. Propaganda, recruitment dan penyebaran terorisme," terangnya, saat ditemui dalam kunjungannya di Blora, Kamis (20/11/2025).
Lebih lanjut, menurutnya untuk mencegah penyebaran paham-paham radikalisme di media sosial, BNPT telah bekerjasama dengan Komdigi, untuk melakukan takedown pada postingan-postingan yang terindikasi untuk menyebarkan paham radikalisme.
"Kita bersama dengan tim, dalam hal ini Komdigi itu sudah melakukan itu (takedown) terus, tapi kan namanya juga akun pasti ada lagi, aplikasi itu kan bukan milik kita."
"Bebas itu kan. Kebebasan berpendapat itu dilindungi di seluruh dunia. Nah, tinggal kita memanage konten-konten yang tadi itu yang berbau radikalisme, tadi itu kita cegah. Kontennya ya, bukannya aplikasinya," jelasnya.
Termasuk, kata Eddy, penggunaan game juga kerap digunakan sebagai sarana menyebarkan hal-hal ke arah radikalisme.
"Jadi kayak game. Game nya tidak ujug-ujug berpengaruh untuk melakukan radikalisasi, tapi digunakan sebagai sarana untuk melakukan radikalisasi," paparnya.(Iqs)
| Dari Kantor ke Kelas: Kemenkeu Mengajar Beri Literasi Siswa Tentang Keuangan Negara |
|
|---|
| Beda Nasib Uya Kuya Dengan Sahroni dan Eko Patrio, Putusan MKD DPR RI Dibacakan |
|
|---|
| Berapa Harga Bensin BOBIBOS? BBM Nabati Diklaim Ramah Lingkungan Baru Diluncurkan |
|
|---|
| Bahasa Indonesia Bakal Mendunia, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Siap Berpidato di Forum UNESCO |
|
|---|
| Roy Suryo Sebut Rumah Pensiun Jokowi Rp 200 Miliar: Itu Menyalahi Undang-undang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251120_PENCEGAHAN-TERORISME-Kepala-Badan-Nasional-Penanggulangan-Terorisme.jpg)