Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kabupaten Tegal

Program Speling Sukses Deteksi Warga Terpapar TBC di Lereng Gunung Slamet Tegal

Suirah Kini Bernapas Plong: Program Speling Sukses Deteksi Warga Terpapar TBC di Lereng Gunung Slamet Tegal

|
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: muslimah
Tribun Jateng/Fajar Baharuddin
BALAI DESA- Penampakan Balai Desa Suniarsih di Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, pada Kamis (13/11/2025). Desa Suniarsih merupakan desa yang terletak di lereng utara Gunung Slamet. 

Sebagai contoh di Desa Suniarsih, di sana banyak kasus penyakit yang dicurigai adalah TBC. Penyakit ini perlu perhatian serius karena tampak seperti batuk biasa, terkadang ada juga yang tanpa gejala.

Melalui program Speling, masyarakat yang diidentifikasi dengan penyakit tertentu, maka akan ditindaklanjuti untuk mendapatkan rujukan ke puskesmas atau rumah sakit.

“Jadi sebetulnya, roh program Speling ini untuk mendekatkan layanan, di mana dokter spesialis hadir di tengah masyarakat,” jelasnya.

Ruszaeni mengatakan, program Speling ini juga membantu mendeteksi kesehatan janin dan ibu hamil. Dalam beberapa kasus, ada yang mengalami kelainan letak janin, gerak janin rendah, ataupun kelainan plasenta bawah.

Kemudian ada kasus anak-anak yang bermasalah dengan gizi, seperti stunting ataupun berat badan rendah.

“Jika kasus stunting ataupun kurang gizi pada anak ini banyak ditemukan saat program Speling di wilayah Kecamatan Bumijawa. Tentu ini menjadi catatan kami,” ungkapnya.

Terealisasi dengan Baik

Program Speling di Kabupaten Tegal, sudah terealisasi dengan baik dengan sasaran sebanyak tujuh desa dan melibatkan tujuh rumah sakit. Sasaran yang sudah terlaksana, yaitu Desa Suniarsih, Desa Lengkong, Desa Sokasari, Desa Cikura, Desa Kejenengan, Desa Pamiritan, dan Desa Harjowinangon.

Suksesnya program tersebut tidak terlepas dari peran rumah sakit daerah dan rumah sakit swasta. Program Speling sudah berlangsung sejak Maret 2025, sejak diluncurkan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi.

“Speling ini berjalan lancar dan dapat dikatakan sukses karena dirasakan oleh masyarakat secara langsung,” ungkap Ruszaeni.

Ruszaeni melihat, masyarakat merasakan kemudahan mendapatkan pelayanan dokter spesialis tanpa harus jauh-jauh datang ke rumah sakit dan gratis. Dia berharap program tersebut dapat dilaksanakan rutin dan berkala.

“Harapannya jika program Speling akan dilanjutkan, maka lokus ditentukan oleh masing-masing rumah sakit sesuai wilayah binaannya. Sehingga mereka dapat mempromosikan kepada masyarakat tentang layanan unggulannya,” katanya.

Mengutip dalam website humas.jatengprov.go.id, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengungkapkan, program Speling selaras dengan Asta Cita Presiden untuk memberikan layanan kesehatan terbaik dan gratis sampai tingkat desa. 

Program Speling sudah menjangkau sebanyak 706 desa di Jawa Tengah, sejak Maret 2025. Sedangkan masyarakat yang sudah terlayani oleh program Speling dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) ini mencapai 10 juta jiwa. 

Menurut Luthfi, upaya tersebut dilakukan karena masyarakat di desa jarang tersentuh oleh dokter spesialis. Harapannya, program Speling mampu mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat desa. 

“Kalau seluruh desa sehat, maka kecamatannya sehat. Kalau kecamatannya sehat, maka kabupatennya sehat. Kalau kabupatennya sehat, berarti provinsinya sehat. Basisnya tetap dari desa,” ungkap Luthfi saat meninjau program Speling bersama Wakil Menteri Kesehatan RI, Benjamin Paulus Oktavianus di Boyolali, pada Rabu 5 November 2025. (fba)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved