Nilainya Capai Rp 204 Miliar, Ini Sosok Pemilik Rekening Dormant yang Dibobol Dwi Hartono Dkk
Terbaru, sosok pemilik rekening dormant senilai Rp 204 miliar yang dibobol sindikat Dwi Hartono Cs akhirnya terungkap.
“Para eksekutor, termasuk mantan teller bank, melakukan akses ilegal terhadap aplikasi Core Banking System. Dana sebesar Rp 204 miliar dipindahkan ke lima rekening penampungan dalam 42 kali transaksi yang hanya berlangsung 17 menit,” ungkap Helfi.
Pihak bank mendeteksi adanya transaksi mencurigakan lalu melaporkannya ke Bareskrim Polri.
“Atas adanya laporan tersebut, penyidik Subdit II Perbankan Dittipideksus Bareskrim Polri langsung berkomunikasi dengan rekan kami di PPATK untuk melakukan penelusuran dan pemblokiran terhadap harta kekayaan hasil kejahatan maupun transaksi aliran dana tersebut,” kata Helfi.
Dari proses penyidikan tersebut, penyidik telah menetapkan sembilan orang tersangka.
“Dari sembilan pelaku di atas terdapat dua orang tersangka berinisial C alias Ken serta DH (Dwi Hartono) sebagai sindikat jaringan pembobolan dana nasabah yang menargetkan rekening dorman,” kata Helfi.
“(Mereka) juga terlibat dalam kasus penculikan terhadap kepala cabang yang saat ini ditangani oleh Ditreskrimum Polda Metro,” imbuh dia.
Peran Ganda Dwi Hartono dan C alias Ken
Dalam jaringan pembobolan rekening, Candy alias C alias Ken berperan sebagai mastermind.
Ia mengklaim kelompoknya merupakan bagian dari Satuan Tugas Perampasan Aset untuk menipu korban.
Sementara itu, Dwi Hartono bertugas membuka blokir rekening dan memindahkan dana yang dibekukan.
“Sejak awal Juni 2025, sindikat ini melakukan pertemuan dengan kepala cabang pembantu salah satu Bank BUMN di Jawa Barat untuk merencanakan pemindahan dana pada rekening dormant,” ungkap Helfi.
Selain keduanya, polisi juga menetapkan tujuh tersangka lain dengan peran berlapis:
AP (50), kepala cabang pembantu bank, memberi akses ke aplikasi core banking system.
GRH (43), consumer relations manager, jadi penghubung antara sindikat dan pihak internal bank.
DR (44), konsultan hukum, merancang strategi eksekusi sekaligus memberi perlindungan.
NAT (36), mantan pegawai bank, melakukan akses ilegal dan transfer dana ke rekening penampungan.
Dwi Hartono
Pembunuhan Kacab Bank BUMN
Pembunuhan Kacab Bank
pembobolan rekening dormant
mohamad Ilham Pradipta
2 Tersangka Sindikat Pembobolan Rp204 Miliar Juga Otak Penculikan Ilham Pradipta Kacab Bank BUMN |
![]() |
---|
10 Fakta Lengkap Kasus Pembobolan Rekening Dormant Bank BUMN Rp 204 Miliar oleh Mantan Teller |
![]() |
---|
Kejanggalan Kronologi Penculikan Berujung Kematian Kacab Bank BUMN, Ilham Tahu Jadi Target? |
![]() |
---|
Alasan Penculikan Berujung Kematian Kacab Bank BUMN Libatkan 15 Orang, Direncanakan Sejak Juni |
![]() |
---|
Terlibat Penculikan Kacab Bank, Prajurit Kopassus Tinggalkan Korban karena Tim Penjemput Tak Datang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.