Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Sosok Agus Setiawan, Ketua BEM UI Versi Rektorat yang Disebut Berkhianat

Dalam forum tersebut, Agus membawa sejumlah tuntutan yang diklaimnya mewakili mahasiswa dan masyarakat.  Salah satunya, dorongan agar DPR segera membe

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
ISTIMEWA
KETUA BEM UI-Agus Setiawan menjadi sosok penuh kontradiksi. Di satu sisi, ia tercatat sebagai mahasiswa dengan prestasi akademik dan organisasi yang mentereng. Di sisi lain, ia menghadapi stigma berat sebagai tokoh mahasiswa yang disebut “mengkhianati pergerakan.” 

Wakil Direktur Departemen Sosial Masyarakat Forum Studi Islam FISIP UI,

Ketua Komisi Sosial Politik di Dewan Perwakilan Mahasiswa FISIP UI.


Agus juga tercatat sebagai peserta Young Leaders for Indonesia (YLI) National Wave 16 yang diadakan McKinsey & Company, sebuah program bergengsi untuk mencetak pemimpin muda.

Pada 31 Desember 2024, ia diumumkan sebagai Ketua BEM UI 2025 dalam Grand Closing Pemira UI 2024. Namun pencapaiannya itu segera terjerat polemik karena beririsan dengan konflik dualisme kepemimpinan di BEM UI.

BEM “Ungu” dan Stigma Pengkhianat

Awal kontroversi bermula dari Pemira UI 2024 yang hasilnya disengketakan di Mahkamah Mahasiswa UI (MM UI). Sidang belum selesai, namun pada 7 Maret 2025, Direktorat Kemahasiswaan dan Beasiswa UI secara mengejutkan mengeluarkan Nota Dinas yang menetapkan Agus Setiawan bersama Bintang Maranatha Utama sebagai Ketua dan Wakil Ketua BEM UI 2025.

Langkah itu melahirkan kepengurusan versi rektorat yang dikenal sebagai BEM “Ungu”.

Banyak kalangan menilai tindakan tersebut cacat prosedur, melanggar prinsip konstitusi organisasi mahasiswa (UUD IKM UI). Sejak itu, Agus dipandang sebagian mahasiswa bukan sebagai representasi gerakan, melainkan kepanjangan tangan birokrasi kampus.

Label “pengkhianat” pun semakin melekat setelah ia tampil di DPR.

Bagi pengkritiknya, Agus dianggap lebih berpihak pada rektorat dan elite politik ketimbang memperjuangkan aspirasi mahasiswa. Tuduhan adanya kepentingan transaksional di balik langkahnya juga sempat menyeruak.

Sosok yang Penuh Kontradiksi

Kini, Agus Setiawan menjadi sosok penuh kontradiksi. Di satu sisi, ia tercatat sebagai mahasiswa dengan prestasi akademik dan organisasi yang mentereng.

Di sisi lain, ia menghadapi stigma berat sebagai tokoh mahasiswa yang disebut “mengkhianati pergerakan.”

 

Aliansi BEM se-UI Kecam Agus Setiawan, Sebut Lakukan Representasi Palsu

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved