Horizzon
Gibran, Tiket, dan Premi Asuransi
Gibran Rakabuming Raka digugat Rp 125 triliun oleh seorang warga negara bernama Subhan Palal
Penulis: Ibnu Taufik Juwariyanto | Editor: abduh imanulhaq
Saya masih ingat betul, kala itu saya bertanya bagaimana mungkin Prabowo akan bisa lepas dari bayang-bayang Jokowi ketika masih ada Gibran di sampingnya. Jawaban Rocky singkat padat dan jelas, “Yang dibutuhkan Prabowo itu orang dengan pikirannya, bukan tiket.”
Saya bertanya lagi, “Berarti bagi Prabowo, Gibran itu hanya diibaratkan tiket?” yang langsung disahut Rocky dengan kalimat singkat, “Bagus kalau sudah bisa menyimpulkan!”
Ini tentu menarik sekaligus menjawab bagaimana peran Gibran yang oleh Rocky Gerung dianggap sebagai tiket, yang artinya bukti tanda masuk untuk sebuah pertunjukan atau wahana tertentu. Yang kemudian harus didiskusikan saat ini, tiket itu untuk pertunjukan yang mana? Apakah itu tiket saat konstestasi atau tiket yang lain.
Jika tiket yang dimaksud adalah tiket konstestasi Pilpres 2024, bolehlah bertanya kepada Prabowo, kenapa tiketnya masih juga disimpan? Bukankah tiket itu sudah tak berlaku lagi? Kecuali di dalam tiket itu juga termasuk di dalamnya ‘premi asuransi’. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.