Berita Regional
Kronologi Prada Eugenius Oleskan Cabai ke Kemaluan Prada Richard: Ini Perintah
Pengakuan Prada Eugenius Kin yang mengoleskan cabai ke kemaluan dan anus Prada Richard
Majelis hakim dan oditurat militer mencatat secara detail setiap keterangan saksi untuk dikonfrontir dengan bukti serta pernyataan terdakwa lainnya dalam sidang berikutnya.
Berawal dari Dugaan Penyimpangan
Juga hadir dalam sidang, Letda Inf. Roni Setiawan, selaku Komandan Peleton (Danton) yang menjadi salah satu saksi kunci dalam perkara tersebut.
Dalam kesaksiannya, Roni Setiawan menjelaskan bahwa pemeriksaan terhadap Prada Lucky bermula dari perintah atasan untuk memeriksa telepon genggam prajurit terkait dugaan judi online (judol).
Namun, pemeriksaan tersebut kemudian melebar ke ranah pribadi yang seharusnya tidak termasuk dalam perintah.
“Awalnya kami diperintah untuk periksa HP anggota terkait judol. Saat saya periksa HP almarhum, ada notifikasi pesan pribadi masuk. Dari situ muncul indikasi penyimpangan,” ujar Letda Roni di hadapan majelis hakim.
Berdasarkan keterangan yang disampaikan dalam persidangan, awal pemeriksaan ponsel sebenarnya hanya sebatas pada aplikasi dan aktivitas yang berhubungan dengan judi online.
Akan tetapi, Letda Inf. Roni Setiawan mengaku turut membuka aplikasi pesan WhatsApp milik Prada Lucky — yang merupakan ranah pribadi dan tidak termasuk dalam perintah atasan untuk diperiksa.
“Saya temukan grup almarhum sama laki-laki. Panggilannya ‘sayang’ sesama laki-laki,” ungkapnya.
Mengetahui isi percakapan tersebut, Letda Roni kemudian melaporkan temuannya kepada komandan kompi (Danki).
“Kami habis diperintah untuk periksa anggota Kompi A karena ada yang tidak ikut apel. Almarhum yang dari dapur juga tidak ikut apel, jadi kami periksa HP-nya. Izin Danki, di HP Prada Lucky ada chat-nya sama cowok, semua kontaknya disamarkan,” terang Roni.
Usai laporan tersebut, pemeriksaan terhadap Prada Lucky berlanjut di tingkat komando. Letda Roni kemudian kembali melihat korban beberapa waktu setelah pemeriksaan, dalam kondisi yang sudah memburuk.
“Kami ketemu saat pemindahan dari ruang staf ke ruang jaga. Waktu itu badan almarhum sudah biru-biru, penuh memar,” ujarnya.
Keterangan ini menambah daftar kesaksian penting dalam persidangan, yang menggambarkan bagaimana proses pemeriksaan internal terhadap Prada Lucky berubah arah dari pemeriksaan administrasi menjadi tindakan kekerasan.
Disebut Jatuh dari Bukit
Dokter Kandida Bibiana Ugha dari RSUD Aeramo Kabupaten Nagekeo menyebut Prada Lucky saat pertama kali dibawa ke IGD, luka di tubuh almarhum disebut akibat jatuh dari bukit.
Ketika pertama kali almarhum dibawa ke RSUD Aeramo, ia menyebut pasien diantar oleh dua orang. Salah satunya merupakan tenaga kesehatan. Namun ia tidak mengingat nama dari pengantar itu.
| BPBD Blora Sebut Ada Empat Kecamatan yang Rawan Puting Beliung saat Musim Hujan |
|
|---|
| Bus Listrik Trans Semarang Resmi Beroperasi, 8 Kali PP Setiap Hari |
|
|---|
| Polres Kudus Kumpulkan 100 Pengemudi Ojol, Diajak Jadi Mitra Polisi |
|
|---|
| Banjir Sayung Mulai Surut, Warga Keluhkan Rob Makin Parah Usai Pembangunan Tol Semarang–Demak |
|
|---|
| MUI Banyumas Siapkan Dakwah Digital, Sasar Generasi Z Lewat Program Interaktif |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251104_luki.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.