Berita Kriminal
Astaga! 4 Tersangka Rudapaksa Bocah 9 Tahun Tak Ditahan Polisi Sejak Empat Tahun yang Lalu
Kasus dugaan pemerkosaan terhadap anak berinisial AA di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, hingga kini belum
Penulis: Lyz | Editor: muh radlis
Ringkasan Berita:
- Kasus dugaan pemerkosaan terhadap anak berusia 9 tahun di Bulukumba dilaporkan sejak Oktober 2021 namun belum ada penahanan terhadap empat terlapor.
- Ibu korban melaporkan kejadian setelah melihat perubahan perilaku anaknya dan pengakuan korban yang menyebut empat pelaku dikenal di sekitar lokasi kejadian.
- Laporan telah diterima Unit PPA Polres Bulukumba dan didampingi UPTD PPA, tetapi proses hukumnya belum menunjukkan perkembangan berarti.
TRIBUNJATENG.COM - Kasus dugaan pemerkosaan terhadap anak berinisial AA di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, hingga kini belum menemukan titik terang meski telah dilaporkan sejak Oktober 2021.
Empat terlapor masing-masing berinisial JBA (36), AM (80), FM (36), dan BH (50), belum ditahan oleh pihak kepolisian.
Menurut keterangan Andi Tenri Olle (46), ibu korban, peristiwa berawal pada awal Oktober 2021 ketika keluarganya berlibur ke Desa Arinhua, Kecamatan Kindang, Bulukumba.
Setelah kembali ke Makassar, Tenri mulai menyadari perubahan perilaku anaknya yang berusia 9 tahun saat itu.
Perubahan tersebut pertama kali diperhatikan oleh Andi Djasmia (75), nenek korban, yang melihat cucunya berjalan tidak normal dan sering mengeluh sakit saat buang air kecil.
Selain itu, korban juga menjadi lebih pendiam dan kerap melamun.
Baca juga: Sosok Iskandar Anak Buah AHY di Partai Demokrat Mobilnya Dibakar Anggota Dewan dari PAN
Setelah didesak oleh nenek dan kakaknya, Sultan (19), korban akhirnya mengaku telah menjadi korban kekerasan seksual oleh empat pria yang dikenal di sekitar lokasi kejadian.
Mendengar pengakuan memilukan tersebut, sang ibu langsung melapor ke Polres Bulukumba pada 8 Oktober 2021.
Laporan itu diterima oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) pada 11 Oktober 2021, dengan proses pendampingan dari petugas UPTD PPA Kabupaten Bulukumba serta pemeriksaan visum untuk memastikan kondisi korban.
Setelah pelaporan, penanganan kasus menghadapi kendala.
Andi Tenri mengaku didatangi dua orang, masing-masing mengaku dari UPTD PPA Bulukumba dan satu wartawan media lokal.
Keduanya menawarkan bantuan menangani kasus dan menjanjikan publikasi nasional dengan meminta dana dari keluarga.
Setelah pemberitaan muncul di media proses hukum terhenti, ia menduga intervensi pihak tertentu mengubah arah penyidikan.
Ia menyebut Berita Acara Pemeriksaan (BAP) anak diubah tanpa pendampingan dirinya dengan alasan konseling.
Korban kemudian dibawa ke Lampung menemui ayah kandung tanpa izin Andi Tenri.
“Sejak 2021, saya tidak pernah bertemu lagi dengan anak saya.
Kasus ini berhenti, pelaku tetap bebas,” ujar ibu korban lewat keterangan tertulis ke redaksi Tribun-timur.com, Rabu (5/11/2025)
Andi Tendri berharap aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus ini demi keadilan anaknya.
Namun hingga kini, Polres Bulukumba belum memberikan keterangan resmi terkait kelanjutan penyidikan serta alasan belum adanya penahanan terhadap empat terduga pelaku.
Kasat Reskrim Polres Bulukumba Iptu Muh Ali menjelaskan proses kasus tersebut.
Ia mengatakan, kasus ini telah ditingkatkan ke tahap penyidikan, hanya saja saat naik ke tahap penyidikan, korban AA tidk pernah lagi menghadiri panggilan penyidik.
" Jadi kasus belum selesai karena korban yang tidak pernah menghadiri pemeriksaan di Polres Bulukumba setelah perkaranya di tingkatkan ke tahap penyidikan," katanya.
Mantan Kapolsek Bisappu, Bantaeng ini berharap agar korban kembali ke Bulukumba menghadiri pemeriksaan agar memudahkan peroses penyilidikan. (*)
(Tribun-timur.com/Samba/Kasma mahasiswi magang IAIN Parepare/ M Radithya Audrio mahasiswa magang UNM)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com
tribunjateng.com
pencabulan anak di bawah umur
rudapaksa anak di bawah umur
Muh Radlis
Polres Bulukumba
| Sosok Iskandar Anak Buah AHY di Partai Demokrat Mobilnya Dibakar Anggota Dewan dari PAN |
|
|---|
| Tampang Khanifudin Anggota DPRD Kebumen dari PDIP Tipu dan Jual Tanah Milik Kakek 70 Tahun |
|
|---|
| Pelaku Curanmor di Tegal Tak Kapok 3 Masuk Penjara, Curi Motor di Depan Toko Kepergok Warga |
|
|---|
| Anggota DPRD Diduga Terlibat Penipuan Jual Beli Mobil, Berdalih Tak Terima Uangnya |
|
|---|
| Bukan Prestasi, Anggota DPRD dari PAN Ini Malah Koleksi Kasus, dari Narkoba hingga Bakar Mobil Orang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/ILUSTRASI-Pencabulan-tribunnes.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.