Suku Anak Dalam Disebut Adopsi Anak untuk Memperbaiki Keturunan, AMAN: Tidak Masuk Akal
Polisi menyebut jika para penculik balita Bilqis Ramadhany sudah sering menjual anak ke Suku Anak dalam (SAD)
TRIBUNJATENG.COM, JAMBI - Polisi menyebut jika para penculik balita Bilqis Ramadhany sudah sering menjual anak ke Suku Anak dalam (SAD).
Dikatakan bahwa alasan SAD melakukan adopsi adalah untuk memperbaiki keturunan.
“Keterangannya, mereka hanya ingin memperbaiki keturunan. Itu alasan yang disampaikan kepada saya,” ujar Kasubnit Jatanras Polrestabes Makassar, Ipda Adi Gaffar.
Baca juga: Selain Bilqis, Kenzie Balita Asal Bungo Jambi Juga Diculik 3 Tahun Belum Ditemukan
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Jambi mengkritik polisi terkait adopsi balita Bilqis (4) sebagai 'perbaikan keturunan' Suku Anak Dalam (SAD) di Jambi.
Bilqis sebelumnya diculik di Makassar, Sulawesi Selatan dan melibatkan empat orang sehingga berada di kawasan SAD Jambi.
Ketua Pengurus Wilayah AMAN Jambi, Endang Kuswardani, menilai pernyataan itu tidak masuk akal dan cenderung mendiskreditkan masyarakat adat.
"Apa pun konteksnya, kita perlu dua pertanyaan dulu. Apakah benar pelaku itu Suku Anak Dalam, atau ada oknum lain yang menggunakan nama mereka? Jangan asal menyimpulkan," tegas Endang saat diwawancarai Tribun Jambi, Rabu (12/11/2025).
Menurutnya, tuduhan tersebut sangat merugikan citra masyarakat adat yang selama ini hidup sederhana dan jauh dari keterlibatan dalam tindak kejahatan seperti penculikan anak.
Endang menduga, ada pihak tertentu yang memanfaatkan nama Suku Anak Dalam untuk kepentingan tertentu.
"SAD tidak mungkin tahu hal-hal seperti itu. Dari mana mereka mengenal konsep perbaikan keturunan lewat penculikan? Itu jelas tidak masuk akal," ujarnya.
Endang juga menyoroti pernyataan aparat kepolisian yang dinilai berlebihan dan tidak berdasar.
"Kalau bicara soal perbaikan keturunan, logikanya di mana? Anak-anak yang diculik itu masih kecil. Apakah anak-anak bisa hamil? Kecuali kalau yang dimaksud orang dewasa, tapi ini bukan," tegasnya.
Pernyataan tersebut, menurut Endang, merupakan bentuk analisis yang keliru dan perlu dikaji ulang.
Menurutnya, pernyataan itu justru memperburuk persepsi publik terhadap Suku Anak Dalam.
"Kami, sebagai organisasi pelindung masyarakat adat, sangat keberatan. Jangan mendiskreditkan mereka hanya karena asumsi dangkal," tambahnya.
| Motor Bonceng 3 Dihantam Truk Hilang Kendali dalam Kecepatan Tinggi, 2 Tewas dan 1 Luka Berat |
|
|---|
| Paket Tari Telanjang Mansion Karaoke Semarang, Antarkan Bambang Raya ke Meja Hijau |
|
|---|
| Melejit, Harga Emas Antam di Semarang Hari Ini Kamis 13 November 2025 Naik Rp 29.000 Per Gram |
|
|---|
| Lirik Lagu Alibi dari XODIAC, Boygorup Korea Ada Member dari Indonesia |
|
|---|
| Belajar Sambil Berkebun, Siswa Sekolah Rakyat Wonosobo Panen Sayur Hasil Tanaman Sendiri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251112_sad.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.