Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

10 Pernyataan Temenggung Sikar soal Penemuan Bilqis di Bukit 12 Suku Anak Dalam

Pelaku, Mery Ana, meyakinkan keluarga SAD dengan membawa surat bermaterai yang tampak seperti dokumen resmi. Di hadapan warga, ia menyebut bahwa Bilq

Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
YouTube Tribunnews
PROSES NEGOSIASI - Ipda Supriyadi Gaffar (kiri), Kasubnit II Jatanras Polrestabes Makassar beberkan momen negosiasi dengan Suku Anak Dalam saat menjemput Bilqis (kanan). Ia membantah pakai negosiasi uang. 

Temenggung menyebut masyarakat SAD yang tidak terbiasa dengan dokumen formal tentu mudah percaya jika melihat materai dan tanda tangan.

 

3. “Anak aku itu tukang percayo, jadi diambilnyo anak itu.”

Ia mengakui Begendang dan Ngerikai adalah sosok polos dan mudah percaya.
Mereka menerima cerita pelaku tanpa curiga, apalagi setelah menunjukkan dokumen yang terlihat sah.

“Kami masyarakat hutan. Orang kota datang ngomong halus, kami anggap betul,” ujarnya.

 

4. “Pelaku minta uang Rp 85 juta, katanya uang perawatan.”

Pernyataan ini menjadi hal paling mengejutkan.

Temenggung mengungkapkan bahwa pasangan SAD itu diminta uang total Rp 85 juta oleh pelaku dengan alasan biaya “perawatan”, “pengurusan surat”, dan “administrasi titip anak”.

Jumlah tersebut sangat besar bagi warga SAD, yang mengumpulkan uang dari hasil panen dan tabungan bertahun-tahun.

 

5. “Waktu polisi datang, barulah kami tahu anak itu hilang.”

Menurut Sikar, keluarga SAD baru mengetahui status Bilqis sebagai anak hilang setelah polisi menunjukkan laporan resmi beserta ciri-ciri yang cocok dengan anak yang mereka asuh.

“Saya langsung bilang, kalau itu benar anak hilang, kami akan bantu cari,” tegasnya.

 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved