Berita Pekalongan
TPS-3R Banyurip dan Pringrejo Jadi Model Pengelolaan Sampah Mandiri di Kota Pekalongan
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan terus berinovasi dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan terus berinovasi dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Salah satunya melalui pengembangan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS-3R) di Kelurahan Banyurip dan Pringrejo, yang kini menjadi contoh keberhasilan pengelolaan sampah mandiri dan berkelanjutan di tingkat lokal.
Kepala DLH Kota Pekalongan, Joko Purnomo, mengatakan, bahwa proyek rehabilitasi dan perluasan dua hanggar TPS-3R telah rampung seratus persen sesuai spesifikasi teknis yang ditetapkan.
"Ya, kami sudah menerima laporan bahwa pekerjaan selesai 100 persen."
"Maka dari itu, kami cek langsung ke lapangan untuk memastikan kesesuaian dengan gambar dan spesifikasi.
Setelah dinyatakan sesuai, kami akan menerbitkan surat pembayaran untuk penyedia jasa," kata Kepala DLH Kota Pekalongan, Joko Purnomo saat meninjau langsung progres pembangunan perluasan TPS-3R Banyurip, Kecamatan Pekalongan Selatan.
Baca juga: Tukang Rongsok hingga PKL Jadi Relawan SPPG Kulu Pekalongan, Nikmati Berkah Penghasilan Tetap
Pembangunan perluasan TPS-3R Banyurip dimulai sejak 25 Agustus 2025 dengan menggunakan dana APBD Kota Pekalongan sebesar Rp 388,78 juta.
"Proyek tersebut dilaksanakan oleh CV Alv Prima Education dengan fokus pada rehabilitasi dan perluasan fasilitas pengolahan sampah," imbuhnya.
Joko menjelaskan, TPS-3R Banyurip akan dilengkapi dengan sejumlah peralatan modern seperti mesin pilah, konveyor, dan mesin press, yang berfungsi meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah anorganik.
"Dengan adanya mesin press, hasil pilahan sampah anorganik bisa dijual dalam volume lebih besar."
"Pengelolaan yang sebelumnya manual, akan lebih cepat dan efektif," terangnya.
Selain mengelola sampah anorganik, TPS-3R Banyurip juga memiliki unit pengolahan sampah organik dengan sistem pemeliharaan magot.
Sampah organik yang dikumpulkan dari restoran hingga rumah sakit diolah menjadi pakan ternak alami.
"Bahkan, rumah sakit umum HA Zaky Djunaid juga berpartisipasi dengan menyerahkan sampah organiknya untuk pakan magot di sini," tambahnya.
Dari sisi kapasitas, TPS-3R Banyurip dirancang mampu mengolah hingga 5 ton sampah per hari.
| Antisipasi Banjir, BPBD Kota Pekalongan Kerahkan Tim Pembersih Sungai Tiap Hari |   | 
|---|
| Terungkap, Modus Penjarahan Mesin ATM di Pekalongan, 6 Pelaku Ditangkap |   | 
|---|
| Di Kota Pekalongan Warga Cukup di Rumah Saja, BPKB Aman Terkirim Lewat Program BPKB Batik |   | 
|---|
| BPBD Kota Pekalongan Waspadai Banjir Kiriman, Siagakan Tim 24 Jam |   | 
|---|
| BPJS Ketenagakerjaan Pekalongan Pastikan Layanan Kecelakaan Kerja Semakin Cepat dan Tepat |   | 
|---|

 
			
 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.