Market Day KB-TK DWP UIN Walisongo Ajarkan Kemandirian dan Keharmonisan Sejak Dini

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – KB dan TK Dharma Wanita Persatuan (DWP) UIN Walisongo Semarang menggelar kegiatan Market Day pada Rabu (24/9/2025) di halaman KB/RA Kampus 1 UIN Walisongo.

Kegiatan ini menghadirkan suasana pasar mini yang meriah dengan aneka produk hasil kreasi siswa dan wali siswa berupa kerajinan, makanan, serta minuman ramah anak.

Kepala sekolah KB-TK DWP UIN Walisongo, Yuliana, secara resmi membuka acara tersebut.

Ia menjelaskan, Market Day kali ini menjadi sarana untuk menjalin hubungan harmonis antara orang tua dan siswa.

Meski baru pertama kali diadakan, pihak sekolah berkomitmen untuk menjadikannya kegiatan rutin minimal satu semester sekali.

“Market Day bukan sekadar kegiatan jual beli sederhana, tetapi sarana pembelajaran yang sangat bermakna."

"Anak-anak kami ajak belajar mandiri, jujur, dan bertanggung jawab."

Baca juga: Perkuat Keterbukaan Informasi, UIN Banten Benchmarking ke UIN Walisongo

"Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan yayasan, sekolah, dan wali murid sehingga tercipta sinergi yang baik."

"Insya Allah ke depan akan terus kami adakan secara rutin,” ungkap Yuliana.

Untuk mendukung kegiatan, pihak sekolah memberikan voucher gratis senilai Rp5.000 kepada setiap anak.

Voucher ini digunakan sebagai alat transaksi saat membeli produk yang dijual.

Dengan cara tersebut, anak-anak diajak mengenal proses jual beli sambil merasakan langsung pengalaman bertransaksi.

Market Day juga menjadi sarana melatih kerjasama antara orang tua dan anak, di mana orang tua berperan sebagai penjual, sementara siswa berperan sebagai pembeli.

Baca juga: Harlah PGMI UIN Walisongo: 18 Tahun Menginspirasi, Berbagi, dan Berkarya untuk Pendidikan Madrasah

Suasana pasar semakin hidup karena para siswa terlihat antusias memilih jajanan, mencoba kerajinan, sekaligus melatih keberanian mereka berinteraksi dengan penjual.

Yuliana menambahkan, “Dari kegiatan ini kami berharap terjalin hubungan harmonis antara orang tua dan siswa, serta semakin erat keharmonisan antara lembaga dan wali murid."

"Dengan begitu, anak-anak tidak hanya mendapatkan pengalaman transaksi jual beli, tetapi juga pengetahuan, kedekatan emosional, serta pembelajaran karakter yang akan berguna dalam kehidupan mereka”. (Laili S/***)