Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Peduli Kelestarian Lingkungan, UMP dan PDPM Banyumas Gelar Seminar Nasional Merawat Bumi
UMP dan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Banyumas mengadakan seminar nasional tentang kelestarian lingkungan.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Banyumas mengadakan seminar nasional tentang kelestarian lingkungan.
Seminar yang bertajuk Merawat Bumi dengan Spirit Moderasi Beragama: Harmoni Antara Iman dan Lingkungan digelar di Aula AK Anshori, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Senin pagi (6/10/2025).
Agenda ini diadakan dalam rangka menyambut Milad ke-113 Muhammadiyah.
Ketua PDPM, Subhan Purno Aji, S.IP., M.A. menjelaskan, seminar ini adalah sarana dakwah Muhammadiyah dalam melestarikan lingkungan, serta kolaborasi antar umat beragama, khususnya di wilayah Kabupaten Banyumas.
"Tidak hanya soal ekologi, tapi isu lain juga akan dikolaborasikan dengan komunitas lintas agama," terangnya.
Seminar dibuka dengan penyerahan bibit Pohon Salam sebagai simbol keselamatan dan harmoni pada perwakilan komunitas lintas agama.
Baca juga: OJK dan Dewan Asuransi Syariah Dorong Literasi Keuangan Syariah di UMP
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyumas, Dr. H. Ibnu Asaddudin, S.Ag., M.Pd. menyatakan kegiatan ini merupakan wujud komitmen kolaborasi pelestarian lingkungan dari berbagai agama.
“Tanpa relasi seperti ini, mimpi yang kita buat tidak akan terwujud, dan hanya akan sebatas mimpi saja," ucapnya.
Wakil Rektor I UMP, Assoc. Prof. Saefurrohman, Ph.D., mengatakan, adanya upaya pelestarian lingkungan baik secara langsung, maupun dalam ranah edukasi seperti seminar ini, bisa terlaksana ketika dilandasi ilmu dan iman yang kuat.
“Orang yang imannya tinggi, ketika akan menyakiti, maka akan ingat pada Allah, bahwa seluruh yang ada di dunia ini adalah ciptaann-Nya, sehingga tidak akan berbuat semena-mena," terangnya.
Widodo Hermanto, narasumber seminar sekaligus aktivis konservasi lingkungan Banyumas asal Gumelar menekankan bahwa banyak umat beragama yang sering menggaung-gaungkan pelestarian lingkungan, akan tetapi secara implementasi tertinggal jauh dengan kaum adat yang justru sering dikucilkan.
Senada, Drs. FA Agus Wahyudi, M.Si., Dewan Pastoral Keuskupan Purwokerto menekankan pentingnya kesadaran akan pelestarian alam.
Setelah ada istilah 5R, menurutnya, kini berkembang menjadi 9R; reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle (mendaur ulang), replace (mengganti), repair (memperbaiki), rethink (memikirkan kembali), replant (menanam kembali), reteach (mengajarkan kembali), serta refuse (menolak), dalam upaya pelestarian alam.
Baca juga: Tim Dosen UMP-STISA Dorong Inovasi dan Pemasaran Jamu Tradisional di Sirampog Brebes
Dekan FKIP UMP, Dr. Elly Hasan Sadeli yang menjadi narasumber menjelaskan, UMP telah mengawali gerakan pelestarian lingkungan dengan gerakkan mengurangi sampah plastik dan berbagai gerakan lain yang mendukung 'zero waste' dan membentuk komunitas Mahasiswa Relawan Hijau yang telah berlangsung sejak 2023.
"Dibuktikan dengan adanya Mahasiswa Relawan Hijau UMP yang peduli terhadap kelestarian lingkungan dengan gerakan mengurangi sampah plastik," ungkap Dr. Elly Hasan S.
Hal ini tentu membuktikan kepedulian UMP terhadap lingkungan, dan UMP juga akan terus terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak demi melestarikan lingkungan. (Laili S/***)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.