READERS NOTE
Tips Membudayakan Anak Mandiri Bersekolah
Sebuah penelitian di Indonesia mengungkap bahwa 65% orangtua membantu mengerjakan PR anaknya, dan 30% di antaranya justru mengambil alih sepenuhnya
TAHAP 3: KEMANDIRIAN AWAL
Anak sudah mampu mengatur jadwal belajar dan mengerjakan PR sendiri. Orangtua hanya memantau dari jauh dan melakukan pengecekan akhir.
TAHAP 4: KEMANDIRIAN PENUH
Anak tidak hanya mandiri mengerjakan PR, tetapi juga mampu menyelesaikan proyek sekolah dan mengatur strategi belajar untuk ujian. Orangtua berperan sebagai mentor yang memberi arahan umum.
Hasilnya sungguh sepadan dengan usaha. Dalam penelitian Ahmad Saefuddin dengan judul Hubungan Kemandirian Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Masa Pandemic Covid 19. Disampaikan bahwa Siswa yang memiliki kemandirian belajar cenderung mendapatkan hasil akademik yang bagus. Siswa yang mandiri tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga mengembangkan karakter yang tangguh.
Mereka belajar tentang tanggung jawab, disiplin, dan kemampuan memecahkan masalah keterampilan yang jauh lebih berharga daripada sekadar nilai bagus. Program ini dapat diterapkan mulai dari kelas 3 SD, karena siswa kelas 3 pada tahapan perkembangan berada pada fase operasional konkret dan muatan mata pelajaran mulai kompleks. Dengan adanya penerapan dan pembiasaan Self Regulated Learning anak dapat mengatur sendiri kebutuhannya dan mempersiapakan untuk ke jenjang berikutnya.
Pada akhirnya, membudayakan kemandirian belajar bukan tentang mencetak juara kelas, tetapi tentang mempersiapkan generasi yang mampu menjadi pilot bagi masa depannya sendiri. Karena pendidikan terbaik bukanlah memberi ikan, tetapi mengajarkan cara memancing dan SRL adalah pancing yang tepat untuk zaman sekarang. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/Izzatin-Nida.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.