Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Universitas Muhammadiyah Purwokerto

UMP Purwokerto Luncurkan Agro Edu Wisata Kelapa Kopyor di Wonosobo

Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam mengembangkan potensi desa sebagai kawasan wisata edukatif berbasis pertanian.

Penulis: Adi Tri | Editor: galih permadi
ist/dok ump purwokerto
KEMBANGKAN KELAPA KOPYOR - Wakil Rektor IV Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Assoc. Prof. Akhmad Darmawan, Ph.D memberikan sambutan saat peluncuran Agro Edu Wisata Kelapa Kopyor Berkemajuan di Desa Selomanik, Kecamatan Kaliwiro, Wonosobo, Kamis (13/11/2025). Dalam kegiatan ini, UMP bekerjasama dengan PCM Kaliwiro dan Pemerintah Desa Selomanik. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) bekerjasama dengan PCM Kaliwiro dan Pemerintah Desa Selomanik, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo meluncurkan Agro Edu Wisata Kelapa Kopyor Berkemajuan, Kamis (13/11/2025).

Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam mengembangkan potensi desa sebagai kawasan wisata edukatif berbasis pertanian, dengan melibatkan perguruan tinggi, pemerintah daerah, organisasi masyarakat, dan seluruh elemen masyarakat desa.

Acara dihadiri oleh Wakil Rektor IV Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Assoc. Prof. Akhmad Darmawan, Ph.D.; Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Wonosobo, Ir. Dwiyama Satyani Budyayu, M.Si.; serta peneliti kelapa kopyor nasional, Prof. Sisunandar, Ph.D.

Baca juga: Inovasi Keperawatan: UMP Purwokerto Latih 54 Perawat RS PKU Gombong Teknik Modern Wound Care

Kehadiran tokoh-tokoh ini menjadi wujud komitmen bersama untuk memajukan perekonomian dan wisata Desa Selomanik.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Wonosobo, Ir. Dwiyama Satyani Budyayu, M.Si. menegaskan, pentingnya kolaborasi antar pihak dalam mengembangkan wisata agro di desa.

Beliau menyampaikan bahwa kehadirannya mewakili Bupati Wonosobo yang sedang bertugas di Brebes, dan menekankan bahwa program ini murni untuk kepentingan masyarakat.

“Muhammadiyah mengajak masyarakat membentuk desa yang memadukan tiga unsur itu. Selomanik dipilih karena punya potensi besar yang bisa dikembangkan menjadi model di desa-desa lain,” ujar Dwiyama.

Baca juga: Teknik Mesin UMP Purwokerto Datangkan Ahli Nanofluids Internasional

Ia juga menyoroti kelapa kopyor sebagai produk unggulan desa yang dapat menjadi magnet baru bagi wisatawan.

“Saya berharap kelapa kopyor ini menjadi destinasi sekaligus atraksi bagi masyarakat Selomanik. Orang tidak hanya datang untuk berwisata, tapi juga belajar prosesnya,” tambahnya.

Dwiyama menyebut bahwa wisata agro dapat menampilkan berbagai kegiatan seperti proses pengolahan hasil bumi, panen, hingga budaya lokal yang sudah mengakar di masyarakat.

Baca juga: Pemberdayaan Ekonomi Desa, Mahasiswa UMP Purwokerto Kembangkan Sistem Akuaponik Panel Surya

Program Lanjutan UMP

Wakil Rektor IV UMP, Assoc. Prof. Akhmad Darmawan, Ph.D., dalam sambutan menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.

Ia membawa salam dari Rektor UMP yang sedang bertugas ke Banjarmasin.

“Untuk membangun desa berkemajuan dibutuhkan kerja sama semua pihak baik pemerintah, kabupaten, kecamatan, desa, perguruan tinggi, dan masyarakat itu sendiri. Selomanik memiliki kondisi alam yang sangat indah dan potensial,” ungkapnya.

Ia juga memuji keahlian Prof. Sisunandar yang menjadi tokoh penting dalam pengembangan kelapa kopyor di Indonesia.

“Beliau belajar bertahun-tahun di Australia dan ahli dalam bidang kultur jaringan kelapa. Banyak negara dan perusahaan besar ingin mengontrak beliau. Ini kesempatan berharga bagi Desa Selomanik,” ujarnya.

Assoc. Prof. Akhmad Darmawan, Ph.D., menambahkan bahwa UMP sudah menyiapkan program lanjutan termasuk pengembangan kambing perah sebagai wisata tambahan, dengan catatan perlu kesiapan sarana dan SDM di desa. Untuk Agro Edu Wistasa Kelapa Kopyor ini akan dikelola oleh BUMDES Desa selomanik sebagai tim operasional dan pendanaan.

“Semua elemen masyarakat harus kompak, dari BUMDES, NU dan Muhammadiyah, harus berkolaborasi. Selomanik hanya bisa maju kalau semua elemen berjalan bersama,” tegasnya.

Sementara itu, peneliti kelapa kopyor, Prof. Sisunandar, Ph.D., menegaskan bahwa kelapa kopyor memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Ia menyebut bahwa komoditas ini dapat menjadi penyelamat ekonomi desa meskipun sektor wisata belum berjalan maksimal.

“Kalau sekurang kurangnya wisata tidak menguntungkan, masyarakat tetap bisa menjual kelapa kopyor. Nilainya ekonominya luar biasa, pasarnya luas, dan peluangnya besar,” kata  Prof. Sisunandar.

Ia juga memberikan arahan agar Desa Selomanik menjaga konsistensi program agar mendapat hasil yang maksimal.

Program tidak berubah walaupun ada pergantian kepala desa.

“Jangan sampai pergantian kepala desa menghentikan program. Bibit kelapa kopyor ini saya buat dua tahun. Kita perlu komitmen bersama yang kuat agar program bisa berjalan secara berkelanjutan” ujarnya. (*/aqa/chy)

Baca juga: UMP Purwokerto dan KP2MI Beri Edukasi Peluang Kerja Luar Negeri Resmi bagi Mahasiswa

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved