UKSW Salatiga
Wamenkes RI Kupas Pentingnya Hukum dan Kesehatan dalam Webinar Fakultas Hukum UKSW
Dalam rangka Dies Natalis ke-66, Fakultas Hukum (FH) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) kembali menggelar webinar nasional
Penulis: Adi Tri | Editor: abduh imanulhaq
Ditegaskannya, upaya manajemen RS dapat mengurangi risiko dan loss dari pihak RS dengan berusaha menjalankan program pengurangan legal risk.
Mengatasi Masalah
Sementara itu, Dr. Dyah Hapsari Prananingrum menjelaskan bahwa masalah yang dialami RS bersifat sistemik dan saling terkait.
Baik itu persoalan internal berkaitan dengan kapasitas sumber daya manusia dan kultur organisasi, juga regulasi seperti aturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Value based healthcare ditawarkan untuk mengatasi masalah, konsep pelayanan kesehatan yang berfokus pada penyediaan layanan kesehatan berkualitas tinggi dengan biaya yang relatif lebih rendah. Konsep ini mengubah perspektif pelayanan dari yang semula berfokus pada kuantitas perawatan menjadi kualitas perawatan,” jelasnya.
Di samping itu, dalam paparannya, Theofransus Litaay mengupas tentang tantangan yang dihadapi kawasan Indonesia Timur.
“Adapun tantangan tersebut adalah perlu menyediakan pelayanan publik bermutu minimal di Ibukota provinsi, persoalan kemiskinan dan urbanisasi, serta memunculkan kebutuhan pemenuhan pelayanan dasar,” paparnya.
Theofransus Litaay menekankan untuk mengembangkan pendidikan di tingkat lokal, mengurangi ketergantungan pada penyediaan tenaga dari pulau Jawa, meningkatkan etos pelayanan publik dari para tenaga kesehatan serta meningkatkan sikap compassion dan kasih pada layanan publik di RS.
Webinar ini merupakan salah satu kontribusi nyata UKSW untuk mendukung program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) Berdampak yang selaras dengan Asta Cita 4 yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, dan pendidikan.
Acara ini juga menandaskan komitmen UKSW untuk berkontribusi dalam Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4yaitu pendidikan berkualitas dan ke-17 yaitu kemitraan untuk mencapai tujuan.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS)terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 34 Prodi Unggul dan A.
Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah.
Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. Salah Satu Hati UKSW!(***)
| Rektor UKSW Sampaikan Aspirasi PTS di Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia 2025 |
|
|---|
| Viktor Bungtilu Laiskodat di UKSW, Ajak Civitas Academica Jadi Kaum Cerdas yang Memulihkan Sesama |
|
|---|
| Kolaborasi UKSW dan Pemkab Kupang Perkuat Literasi Manajerial BUMDes 2025 |
|
|---|
| Capping & Pinning Perdana Ners FIK UKSW: Babak Baru Sejarah Keperawatan di Salatiga |
|
|---|
| Doktor FEB UKSW Teliti dinamika Suksesi Penerus Perempuan di Bisnis Keluarga |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251121_uksw9865.jpg)