Berita Semarang
Alasan Lukman Tega Membunuh Pengusaha Gadai Semarang Karena Menolak Pembayaran Kurang Rp400 Ribu
Alasan Lukman Listianto (30) tega menghabisi nyawa Ika Rahmawati (43), pengusaha gadai mandiri karena pembayarannya yang kurang Rp 400 ribu ditolak.
Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
Giyanto menambahkan, suasana sempat gaduh ketika warga mendapati ada kejanggalan di leher korban.
“Lah setelah itu terus di leher itu ada yang janggal, kayak jeratan apa cekikan gitu loh. Akhirnya warga kumpul, jerit-jerit, Pak RT datang, Pak RW datang, terus lapor ke polsek,” kenangnya.
Hari itu, kata Giyanto, kondisi lingkungan memang tidak seperti biasanya. Sejak pagi hingga pukul 16.00 WIB, aliran listrik padam di kawasan tersebut.
“Mati lampu sehari full. Dari jam 9 pagi sampai jam 4 sore baru nyala, mungkin lagi pemadaman,” ujarnya.
Sehingga kondisi tersebut menyebabkan CCTV yang di rumah korban tidak bisa merekam langsung kejadian yang menimpa korban.
Ika sendiri dikenal warga sebagai sosok yang ramah. Sehari-harinya ia tinggal di rumah itu, melayani warga sekitar ataupun luar yang ingin menggadaikan barang, mulai dari sepeda motor, televisi, hingga mobil.
“Usaha gadainya sudah jalan sekitar dua tahun, semenjak dia keluar dari BPR. Ramai, lumayan, sampai sekarang aja masih ada beberapa motor sama mobil yang digadaikan di rumah itu,” jelas Giyanto.
Namun, di balik aktivitas usahanya, peristiwa Kamis malam membuat warga sekitar geger. Dari informasi yang berkembang, sejumlah barang gadai seperti, sepeda motor Beat dan satu televisi hilang.
Kini, empat hari setelah kejadian, rumah korban masih tampak sepi.
Portal gang tetap tertutup rapat, hanya sesekali dibuka bila ada warga yang melintas.
Baca juga: Leher Pemilik Jasa Gadai di Semarang Dicekik hingga Tewas, Motor Jaminan Diambil, Ini Pelakunya
Lampu dalam rumah menyala terus, seakan menjadi penanda bahwa rumah itu masih menyimpan tanda tanya besar.
“Sejak Kamis malam itu, portal enggak pernah dibuka lagi. Kalau warga keluar masuk ya dibuka, habis itu ditutup lagi,” kata Giyanto pelan.
Jenazah Ika telah dimakamkan di Brebes pada Jumat pagi (19/9/2025). (Iwn)
Panduan Jitu Konsumen Memilih Mobil di GIIAS Semarang 2025: Bensin, Hybrid, atau Listrik? |
![]() |
---|
Intip Teknologi Otomotif Masa Depan, Ratusan Mahasiswa Ikuti Education Day di GIIAS Semarang 2025 |
![]() |
---|
Sekolah Rakyat Siap Dibuka di Semarang, Ini Kata Wali Kota Semarang |
![]() |
---|
Wali Kota Semarang Akui Pasar Johar Sepi, Siapkan Sejumlah Skenario Penanganan |
![]() |
---|
Geger Tahanan Tewas Dikeroyok! Kapolsek Genuk Terancam Dicopot Akibat Kelalaian Pengawasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.