Tribunjateng Hari ini
Komunitas Otomotif Tumbuhkan Ruang Interaksi Kreatif Blok GM Semarang, Beragam Genre Mobil Kumpul
Blok GM kini menjadi semacam 'Museum Otomotif Hidup' dengan citarasa nostalgia 1980–1090-an yang tak pernah dipasang tarif.
Penulis: Moh Anhar | Editor: M Syofri Kurniawan
Tak hanya mobil 80–90-an, tapi juga motor klasik dan mobil sport modern ikut berbaris di sepanjang jalan.
“Dulu konsepnya memang 90-an, karena kami dari akun Semarang 90s,” kata Item.
“Tapi makin ke sini, para pecinta otomotif berkumpul, kita enggak batasin tahun atau genre. Semua boleh datang, asal mau berbagi cerita.” ujarnya.
Item melihat fenomena ini bukan sekadar tentang kendaraan, tapi tentang ruang sosial baru.
“Yang datang itu dari luar kota juga ada, Bahkan ada yang nginep di hotel sekitar cuma buat gabung pagi di sini. Itu kan artinya warga haus ruang kumpul yang positif,” ujarnya.
Influencer Otomotif
Diantara para mobil klasik itu, ada satu sosok yang selalu dikerubungi oleh para pecinta otomotif yakni Hawke Setjodiningrat, kolektor sekaligus perestorasi mobil klasik itu turut menyaksikan suasana Blok GM.
Hari itu, ia datang bukan sekadar untuk melihat-lihat, tapi untuk menyaksikan bagaimana kota tempatnya dulu bersekolah telah bertransformasi jadi ruang kreatif bagi generasi baru.
“Saya sekolah di Semarang tahun ’69 sampai ’73,” ujarnya pelan, seolah membuka arsip ingatan yang sudah lama disimpan.
“Dulu paling motor-motoran, belum ada yang kayak gini. Sekarang beda banget, Semarang sudah berubah total. Anak mudanya kreatif, energinya luar biasa.” ujarnya.
Bagi Hawke, kehadiran Blok GM bukan cuma ajang pamer mobil, tapi bukti bahwa anak muda Semarang punya arah baru dalam menyalurkan hobi. Ia menganggap otomotif sebagai ruang positif yang perlu dirangkul, bukan dibatasi.
“Ini zamannya memang begini, enggak bisa dibendung. Selain main gadget, ya otomotif. Dan saya dukung penuh,” katanya tegas.
Meski begitu, ia juga menyoroti satu hal penting yakni ruang.
“Masalahnya cuma satu, tempat. Pemerintah juga jangan langsung melarang kalau macet, tapi bantu carikan solusi. Kalau mau larang, kasih tempat yang layak. Win-win lah,” katanya.
Di tengah obrolan, pandangannya tertuju pada sebuah Shelby Cobra berwarna hijau daun mobil yang telah direstorasi oleh tangan anak muda asal Semarang.
Ada nada kagum di suaranya.
| Sebagian Wilayah Cilacap dan Banyumas Diterjang Bencana Banjir dan Longsor |
|
|---|
| Jatah Sugiri Mengalir Melalui Ipar, KPK Tetapkan Bupati Ponorogo Tersangka |
|
|---|
| Gunduli Jabar 3-0, Kontingen Jateng Raih Medali Emas Sepak Bola Popnas 2025 |
|
|---|
| PSIS Tanpa Kemenangan di Putaran Pertama Pegadaian Championship 2025/2026 |
|
|---|
| Latihan di Hutan, Inggris dan Sekutu Eropa Bersiap Perang Melawan Rusia |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/tribun-jateng-senin-10-11.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.