Berita Kudus
Sembari Jinjing Tas Guess, Wanita di Kudus Ini Ikut Ajukan Bantuan UMKM
Sejumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berbondong-bondong mengajukan Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) di Kantor Dinas Perindustria
Penulis: raka f pujangga | Editor: muh radlis
"Kalau yang usahanya menengah, modal Rp 1 juta atau Rp 2 juta tidak akan terasa. Tapi kalau buat pedagang cilok pasti akan berarti," ujar dia.
Pengajuan bantuan itu rencananya akan berakhir pada tanggal 20 November 2020, sehingga sejumlah pelaku usaha masih mengumpulkan berkasnya di sana.
Pihaknya juga tidak bisa menolak jika ada pelaku usaha yang tidak sesuai kriteria ingin mengumpulkan berkas.
"Silakan jika ingin mengumpulkan berkas, tapi memang ini bukan untuk kelas menengah. Kami tidak bisa menolak jika ada yang datang meski tidak memenuhi syarat," ujar dia.
Saat ini, kata dia, masih ada sekitar 1.000 berkas yang terus bertambah jumlahnya dari pelaku usaha di Kudus.
Pemerintah Pusat menambah alokasi bantuan sebesar 3 juta pelaku usaha, dari yang semula bantuan akan dibagikan untuk 12 juta pelaku usaha.
"Tambahan tiga juta pelaku usaha ini juga kami tidak tahu berapa kuota untuk Kudus. Jumlah itu akumulasi untuk pelaku usaha kecil di seluruh Indonesia," jelas dia.
Menurutnya, bagi pelaku usaha yang ingin memeriksa apakah memperoleh bantuan tersebut dapat mengakses link eform.bri.co.id/bpum.
Kemudian bisa datang ke BRI untuk mencairkan bantuan tersebut. Jika tidak memiliki rekening BRI maka akan dibuatkan rekening.
"Disana nanti dapat memasukkan NIK-nya dan akan terlihat memperoleh bantuan atau tidak," ujar dia. (raf)
Baca juga: Pelatihan Jurnalistik Tribun Jateng dan Tanoto Foundation : Gagasan Artikel Para Guru Sudah Variatif
Baca juga: Lazisnu Blora Biayai Sekolah hingga HP untuk Belajar Daring Siswa Kurang Mampu
Baca juga: Pasien Covid-19 yang Melarikan Diri dari RSUD dr Moewardi Solo Belum Ditemukan
Baca juga: Semarang Barat di Posisi Teratas Penyebaran Covid-19, Terbaru Kasus di Kantor Kelurahan Manyaran