Berita Batang
3 Pendaki Tersesat di Gunung Perahu Lewat Jalur Bawang Batang, Nasibnya Berakhir Begini
Tiga pemuda asal Kencamatan Tersono Kabupaten Batang dievakuasi oleh para relawan dari Banser dan warga.
Penulis: budi susanto | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Tiga pemuda asal Kencamatan Tersono Kabupaten Batang dievakuasi oleh para relawan dari Banser dan warga.
Hal itu lantaran tiga pemuda tersebut tersesat saat mendaki Gunung Perahu via Desa Baturan Kecamatan Bawang Kabupaten Batang.
Adapun tiga pemuda tersebut, Daniyala muhamad khan, Setiawan, dan M Ihzan Zahrian.
Baca juga: Cerita Mistis Ahmad Soal Jalur Pendakian Gunung Perahu Via Bawang Batang, Pendaki Tersesat dan Tewas
Baca juga: Pernyataan Sikap FPI Pekalongan Soal Viralnya Video Oknum Polisi Ancam Sembelih Rizieq Shihab
Baca juga: Awas Oli Palsu Bermerk di Sragen, Yang Bikin Juragan Bengkel Kalijambe
Baca juga: Perampok di Semarang Tak Mau Kaya Mendadak, Ada Uang Rp 40 Juta di Brankas Cuma Minta Rp 1,9 Juta

Proses evakuasi pun berjalan dramatis untuk menemukan tiga pemuda tersebut.
Pasalnya Tim Banser Tanggap Bencana (Bagana) menghabiskan waktu 8 jam lebih dan harus melintasi medan ekstrem.
Bahkan menurut penuturan Alwi Maskuri, satu di antara anggota Bagana yang ikut melakukan evakuasi, tim memaksakan diri untuk menyelamatkan tiga survivor itu.
"Sebenarnya kami dilarang melakukan pencarian saat malam hari, namun karena urusan nyawa jadi kami beranikan diri melakukan pencarian," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com via telpon, Jumat (4/12/2020).
Dilanjutkannya, tim Bagana mengetahui ada survivor yang tersesat, karena satu di antara pendaki menghubungi anggota Bagana lewat telepon.
"Mereka tersesat di pos 3 menuju pos 4, para pendaki itu mengambil arah barat dan menuju hutan lindung. Kebetulan telpon genggam mereka menangkap sinyal dan menghubungi anggota kami," paparnya.
Dikatakan Alwi, ketiga pemuda tersebut baru saja melakukan pendakian pada Kamis (3/12), dan memberi kabar tersesat sekitar pukul 19.00 WIB.
"Kami pun langsung mengerahkan tim yang berisi 12 orang untuk melakukan pencairan sekitar pukul 21.00 WIB, dan kami menemukan mereka Jumat pukul 02.00 WIB," terangnya.
Menurutnya, saat ditemukan dua pemuda asal Tersono dalam kondisi baik, namun satu pemuda dalam kondisi lemas.
"Yang satu tidak bisa jalan, jadi tim terpaksa membawanya menggunakan tandu. Sampai di perumahan warga sekitar pukul 06.00 WIB," kata Alwi.
Alwi menerangkan, ketiganya kini sudah dibawa ke rumah masing-masing dan dijemput oleh keluarganya.
"Alhamduliah mereka dalam kondisi baik dan sudah di rumah masing-masing," tambahnya.
Jalur Mistis
Masyarakat lereng Gunung Perahu di wilayah Kabupaten Batang percaya, jalur pendakian ke puncak Gunung Perahu merupakan jalur mistis.
Terutama saat melintasi pos 3 menuju pos 4, di mana Kamis (3/12) lalu terjadi insiden tersesatnya tiga pendaki asal Kecamatan Tersono.
Meski waktu tempuh jalur via Kecamatan Bawang ke puncak Gunung Perahu tergolong singkat, namun terkenal dengan medan berat.
Adapun hingga kini terdapat dua Jalur pendakian via Kecamatan Bawang menuju puncak Gunung Perahu.
Jalur tersebut ada di Desa Kalirejo dan Desa Banturan, dengan waktu tempuh sekitar 4 jam.
Menurut Kepala Desa Baturan, Ahmad Sukro, dua jalur tersebut sangat jarang dilintasi pendaki pemula.
"Yang sering naik adalah pendaki senior yang benar-benar paham medan gunung," katanya, Jumat (4/12/2020).
Dilanjutkannya, warga jalur dari pos 3 menuju pos 4, via Desa Baturan berdampingan dengan alam lain.
"Tak hanya tiga pendaki yang tersesat Kamis lalu, pada 2007 juga pernah terjadi insiden, di mana ada pendaki hilang dan ditemukan meninggal dunia di pos 3 menuju pos 4," paparnya.
Diterangakan Ahmad, jika mendaki via Desa Baturan jalan sudah setapak, namun acap kali menyesatkan pendaki.
"Yang sering saat melintasi pos 3, para pendaki tersesat dan melintas ke arah Desa Kalirejo. Dan di sana harus melewati jurang serta air terjun," ucap.
Ia menambahkan, jalur pendakian via Desa Kalirejo dan Baturan merupakan hutan lindung.
"Vegetasinya juga masih rapat, ditumbuhi pohon besar serta semak belukar, ya karena jarang di lewati oleh pendaki," tambahnya.
(bud)
Baca juga: Kecelakaan di Kudus, Bus Rombongan Peziarah Asal Sukabumi Alami Rem Blong Tabrak Pohon
Baca juga: Jenita Janet Terkejut dengan Pengakuan Ivan Gunawan dan Nikita Mirzani soal Suaminya
Baca juga: Palsukan Resep Dokter, 10 Pengedar Ini Beli Obat Terlarang di Apotek Solo dan Sragen
Baca juga: Lebih Dari 26 Ribu Warga Semarang Ikuti Kampanye Akbar Virtual Hendi-Ita
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :