Berita Semarang
Senin Besok Mulai Tahun Ajaran Baru, Disdik Minta Guru Inovatif Laksanakan Pembelajaran Daring
Pembelajaran tahun ajaran baru, yang mulai berlangsung Senin (12/7/2021) besok, masih menggunakan sistem yang sama yakni metode daring.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tahun Ajaran Baru 2021 - 2022 mulai berlangsung Senin (12/7/2021) besok.
Pembelajaran tahun ajaran baru pun masih menggunakan sistem yang sama yakni metode daring.
Dinas Pendidikan sempat merencanakan pembelajaran tahun ajaran baru ini menggunakan metode pembelajaran tatap muka (PTM). Namun, rencana tersebut ditunda mengingat pandemi Covid-19 di Kota Semarang belum kunjung melandai.
"Tahun ajaran baru Senin besok tetap daring dulu," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Gunawan Saptogiri, Minggu (11/7/2021).
Gunawan mengatakan, sarana dan prasarana sekolah sebenarnya telah disiapkan dengan baik.
Bahkan, sebelumnya sudah ada 87 sekolah negeri maupun swasta yang melakukan uji coba PTM.
Baca juga: Polisi Buat 18 Pos Penyekatan di Semarang, Pastikan Anda Negatif Swab Tes dan Bawa Keterangan Vaksin
Baca juga: Cegah Kematian saat Isoman, Pasien Covid-19 Harus Tahu, Jika Ada Gejala Berikut Ini Harus ke RS
Baca juga: Imbas PPKM, Permintaan Sapi Jelang Iduladha di Kabupaten Semarang Anjlok 50 Persen
Baca juga: Ketua DPRD Jateng Berharap Pemda Lebih Tegas Jalankan PPKM Darurat, Ada Sanks bila Melanggar
Namun, kondisi belum memungkinkan untuk melakukan PTM.
Pihaknya pun enggan berkomentar banyak mengenai kapan rencana PTM akan mulai dilaksanakan. Terlebih, kasus Covid-19 di ibu kota Jawa Tengah masih tinggi.
Masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) bagi peserta didik baru juga akan dilakukan secara daring.
"PTM belum tahu kapan, intinya semua saat ini daring dulu. MPLS juga dilakukan daring," ucapnya.
Lebih lanjut, Gunawan menambahkan, Pemerintah Kota Semarang masih akan memberikan subsidi kuota bagi peserta didik. Di sisi lain, dia meminta guru berinovasi menciptakan pembelajaran yang menarik agar tidak membosankan dan tidak menurunkan kualitas pembelajaran daring.
"Kami minta guru tetap melakukan inovasi agar pembelajaran tidak membosankan. Untuk kuota masih sama, ada bantuan dari Pemerintah," ucapnya.
Menanggapi masih adanya siswa yang kurang mampu atau tidak memiliki smartphone sebagai sarana belajar, dia menyampaikan akan melihat dan mencari solusi untuk mengatasi persoalan tersebut. Dia ingin seluruh siswa mendapatkan hak yang sama yakni ilmu pembelajaran bisa terpenuhi.
Baca juga: Kisah Diah, Bantu Warga Isoman Covid-19, Setiap Hari Kirim 30 Bungkus Roti
Baca juga: Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus Sebut Banyak Gejala Happy Hypoxia pada Penderita Covid-19
Baca juga: Ketua DPRD Jateng Berharap Pemda Lebih Tegas Jalankan PPKM Darurat, Ada Sanks bila Melanggar
Baca juga: Glenca Chysara Pemeran Elsa Gemas Kucing Peliharaan Inul Daratista Ikut Nonton Sinetron Ikatan Cinta
"Kalau misalnya tidak punya smartphone, kami carikan jalan keluar bersama, intinya hak siswa tetap harus terpenuhi," paparnya.
Sebelumnya, Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo setuju PTM ditunda. Menurutnya, beberapa perguruan tinggi sudah menyatakan menunda PTM. Di sekolah, rencana itu nampaknya juga perlu ditunda untuk keselamatan anak-anak.
Dia meminta Dinas Pendidikan agar mempersiapkan pembelajaran daring yang bermutu. Artinya, pembelajaran daring harus terukur dan sesuai target kurikulum.
"Standar minimal harus terpenuhi. Anak sebagai peserta didik diharapkan tetap menerima haknya walaupun situasi seperti ini. Pembelajaran butuh peran serta sekolah, orang tua, dan masyarakat. Ini harus berkolaborasi," paparnya. (