Berita Semarang
Lebih dari 3.000 Pelajar di Kota Semarang Sudah Divaksin, Kapan Lainnya? Ini Jawaban Kepala Disdik
Lebih dari 3.000 pelajar di Kota Semarang yang berusia 12 - 17 tahun sudah mengikuti vaksinasi.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: moh anhar
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Lebih dari 3.000 pelajar di Kota Semarang yang berusia 12 - 17 tahun sudah mengikuti vaksinasi.
Program vaksinasi bagi pelajar akan terus dilakukan hingga seluruh pelajar usia tersebut mendapatkan vaksin.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Gunawan Saptogiri menjelaskan, vaksinasi pelajar usia 12 - 17 tahun telah diluncurkan oleh Presiden RI.
Kota Semarang termasuk satu diantara sejumlah kota/kabupaten yang mendapatkan prioritas.
Beberapa waktu lalu, Badan Intelejen Negara (BIN) bekerjasama dengan Pemkot Semarang, melakukan vaksinasi pelajar. Ada 1.000 siswa yang mengikuti vaksinasi bersama BIN.
Setelah itu, vaksinasi pelajar dilanjutkan atas kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Baca juga: Kartu Vaksin Kini Jadi Syarat Wajib Mengurus Administrasi Kependudukan? Ini Penjelasan Kemendagri
Baca juga: Perlu Tahu, KRI dr Soeharso Punya Kemampuan Bisa Produksi Oksigen Bersumber dari Udara Bebas
Baca juga: Penyandang Disabilitas Mental di Pati Buka Dapur Umum, Rebus Ribuan Telur Tiap Hari untuk Nakes
Baca juga: Pelaku Lempar Batu Truk Tertangkap di Bandungan, Diduga Idap Sakit Jiwa, Polisi Membawanya ke RSJ
"Sekarang yang sudah divaksin di atas 3.000 siswa namun masih dibawah angka 4.000. Kami harap terus berlanjut. Tidak hanya sekolah negeri, sekolah swasta juga," terang Gunawan, Kamis (29/7/2021).
Hal yang menjadi kendala saat ini, sebut dia, logistik vaksin belum datang.
Sehingga, vaksinasi masih belum dapat dilakukan secara menyeluruh.
Gunawan menyampaikan, logistik vaksin akan datang dalam jumlah besar pada Agustus mendatang.
Pihaknya sudah bekerja sama dengan Dinkes untuk mendatangi setiap sekolah.
"Kami sudah kerja sama dengan Dinkes, bisa dilaksanakan tiap hari ke sekolah-sekolah," ucapnya.
Dia menyebutkan, lebih dari 3.000 pelajar yang telah divaksin tersebut berasal dari 10 sekolah yaitu SMPN 3, SMPN 2, SMPN 15, SMPN 32, SMPN 1, SMPN 25, SMPN 30, SMPN 40, SMPN 9, dan SMPN 14.
Menurutnya, belum semua pelajar di 10 sekolah tersebut telah divaksin. Ada beberapa pelajar yang belum divaksin lantaran belum lama ini terpapar Covid-19.
Ada pula pelajar yang masih dalam kondisi kesehatan kurang baik sehingga tidak bisa divaksin.
"Belum semua dapat vaksin. Ada yang sakit, ada yang kemarin pernah terpapar Covid-19. Nanti mereka bisa nyusul," jelasnya.
Gunawan menekankan, seluruh pelajar di Kota Semarang dipastikan bisa mendapatkan vaksin.
Vaksinasi ini dalam rangka mendukung rencana pembelajaran tatap muka yang hingga saat ini belum dapat dilakukan lantaran kasus Covid-19 di ibu kota Jawa Tengah masih tergolong tinggi.
"Pada prinsipnya, daerah yang sudah level dua diperbolehkan (tatap muka). Kita masih level empat. Kita lihat situasi dan kondisi serta izin wali kota," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam menyampaikan, vaksinasi anak sekolah sudah mulai dilakukan meski saat ini belum masif.
Dari total sasaran 156 ribu pelajar, saat ini tercatat 3.200 pelajar yang sudah divaksin.
Vaksinasi secara masif bagi pelajar akan dilakukan pada Agustus mendatang.
Saat ini, pihaknya masih menunggu stok vaksin mengingat jumlah sasaran pelajar cukup banyak.
"Kami harus menunggu vaksin datang. Agustus nanti mulai banyak lagi. Sudah kami alokasikan untuk pelajar," beber Hakam.
Baca juga: CPNS 2021 Ini Passing Grade SKD Nilai Ambang Batas Lengkap Semua Formasi
Baca juga: Dendam Warisan Terpendam 15 Tahun, Kalil Nekat Bunuh Tetangganya saat Istirahat di Gubuk Sawah
Baca juga: Video Hasil Panen Kopi di Kebun Getas PTPN IX Naik 700 Persen
Baca juga: Chord Kunci Gitar Sebuah Tarian yang Tak Kunjung Selesai Nadin Amizah
Sistem vaksinasi pelajar, jelas Hakam, Dinas Kesehatan Kota Semarang mendatangi sekolah secara bergantian untuk melakukan vaksinasi.
Puskesmas yang wilayah kerjanya terdapat sekolah baik SMP maupun SMA akan diarahkan untuk datang ke sekolah. Setidaknya satu hari satu sekolah. (*)