Penanganan Corona
Kisah Digma, Disebut Pahlawan Setelah Baktikan Diri Jadi Relawan Swab Hingga Meninggal Covid-19
Seorang mahasiswa Digma Marchya Agatha (23) dianggap sebagai pahlawan kemanusiaan oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seorang mahasiswa Digma Marchya Agatha (23) dianggap sebagai pahlawan kemanusiaan oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar.
Ia barusaja dinyatakan meninggal setelah terinfeksi virus corona.
Sebelumnya mahasiswa semester enam Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri memutuskan membaktikan dirinya sebagai relawan swab.
Baca juga: INNALILLAHI WA INNA ILAIHI ROJIUN! Total Kematian Selama Pandemi Covid di Indonesia Tembus 100 Ribu
Baca juga: Singapura Perketat Pencegahan Covid-19, Petugas Bisa Masuk Rumah Warga untuk Inspeksi Prokes
Baca juga: Cara Pendaftaran Vaksin Covid-19 Bagi Masyarakat yang Belum Memiliki NIK
Baca juga: Sejumlah Negara Pun Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19 Akibat Varian Delta
Di tengah lonjakan kasus Covid-19, seorang mahasiswa semester enam Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri memutuskan membaktikan dirinya sebagai relawan swab.
Mahasiswa bernama Digma Marchya Agatha (23) itu kini meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
Siapa sosok Digma Marchya, sang pahlawan kemanusiaan di Kediri itu?
Melakukan swab pada kontak erat Lihat Foto Ilustrasi tes Covid-19 menggunakan tes swab antigen atau tes PCR yang bisa dilakukan saat curiga terpapar Covid-19.
Fauzan Adima menjelaskan, Digma adalah seorang relawan swab.
Dia melakukan swab untuk testing pasien dan kontak erat (tracing).
"Berkat kerja keras beliau, testing kontak erat Covid-19 Kota Kediri ada peningkatan signifikan, sehingga penanganan pasien Covid-19 dan kontak eratnya bisa tertangani lebih baik," kata Fauzan, seperti dilansir Antara.
Rasio tracing Kota Kediri sendiri tercatat berada di peringkat pertama di Jawa Timur dengan angka 1:6,09.
Menjadi relawan sejak 12 Juli
Digma adalah salah seorang mahasiswa yang terpanggil untuk terjun dalam misi kemanusiaan tersebut.
Melihat banyaknya kasus Covid-19, Digma memutuskan menjadi relawan swab antigen mulai 12 Juli 2021.
Namun, sejak 30 Juli 2021, Digma merasa tidak enak badan dan menjalani isolasi mandiri di kampung halamannya, Kecamatan Sutojayan, Blitar.
Setelah menjalani tes swab antigen, Digma dinyatakan positif Covid-19 pada 31 Juli 2021.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menjelaskan, Digma sempat dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan.
Dia bahkan dirujuk ke RSUD Gambiran, Kediri.
"Tanggal 2 Agustus 2021, saudara Digma dibawa ke RS Kilisuci untuk menjalani perawatan, namun karena saturasi oksigennya hanya 83 persen lalu dirujuk ke RSUD Gambiran, Kota Kediri agar mendapatkan perawatan lebih maksimal," tutur dia.
Namun Digma akhirnya meninggal dunia.
Baca juga: Kasus Covid di Dunia Tembus 200 Juta
Baca juga: 25 Polisi Penyintas Covid-19 di Pekalongan Jalani Donor Plasma Konvalesen
Baca juga: Kabar Pungli Pemakaman Covid-19 di Semarang Dibantah Keluarga
"Ternyata takdir berkata lain, setelah melalui upaya yang keras hingga masuk ICU, Digma mengembuskan napas terakhir," kata Wali Kota.
Abdullah Abu merasa haru dengan perjuangan Digma yang membaktikan diri sebagai relawan di usia muda.
Dia pun mengucapkan terima kasih atas kerja keras Digma selama ini.
Bagi warga Kediri, Digma adalah pahlawan.
"Selamat jalan pahlawan, terima kasih banyak atas dedikasimu. Pemkot Kediri utang budi atas jasamu di garda depan penanganan Covid-19 Kota Kediri," ujar Wali Kota mengenang Digma. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenang Digma Marchya, Mahasiswa Semester 6 yang Meninggal karena Covid-19, Jadi Relawan Swab "Tracing" di Kediri"