Berita Semarang
Gagas Program Pluralisme Trail, EIN Institute Kenalkan Toleransi Keberagaman bagi Generasi Muda
Esa Insan Indonesia (EIN) Institute Kota Semarang terus bekerja keras mengenalkan keberagaman kepada anak-anak hingga para anak muda.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: moh anhar
Yakni, sama-sama ingin bertumbuh secara spiritual mengabdikan diri pada suatu agama.
"Namun, dari situ yang saya lihat bukan bajunya tapi esensi dari agama tersebut," jelasnya.
Seiring waktu, Ellen pun semakin sadar bahwa curiga pada beda agama itu karena faktor ketidaktahuan, politis, dan ekonomi.
Sebenarnya ketika bercampur aduk dengan itu tercipta banyak masalah.
Menurutnya, sepanjang mampu membuat jernih mana yang sebenarnya esensi keagamaan dan temporer politik atau ekonomi akan jauh lebih bisa bersikap adil.
"Saya berpesan kepada generasi muda Milenial dan Gen Z mainlah yang jauh, " terang lulusan Magister Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini.
Ia menjelaskan, kalau hanya berkumpul dengan orang yang terus menerus homogen dan tidak pernah keluar dari lingkungan masa kecilnya, dalam arti sama agamanya, budayanya, dan bahasanya, maka itu bisa menganggap seluruh dunia sama sepertinya.
Hal itu berbeda dengan orang yang banyak dolan dan berpetualang.
Baca juga: Detik-detik Penemuan Mayat Suami Istri Korban Erupsi Gunung Semeru, Keberadaan Anak Masih Misterius
Baca juga: Angkat Story Telling Lewat Boneka Tali, Media Belajar Pembentuk Lifeskill Bagi Anak-Anak
Ia akan bertemu dengan keberagaman dan memiliki wawasan luas sekaligus mengenal perbedaan.
Cara ini malah justru memantik memapankan dan mengkokohkan identitas diri sendiri.
"Selain itu, bertemu dengan orang berbeda akan merefleksi diri kita sendiri, apa yang saya yakini apa yang diyakininya. Kalau kita main jauh punya banyak teman maka identitas kita pun akan semakin kuat," tandasnya. (*)