Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jepara

Pernah Ditolak Daftar Sekolah Satpam, Abbas Mantap Hapus Tato Gambar Naga di Lengan Kanannya

Raut wajah Abbas (42) tampak lega setelah mengikuti hapus tato di Masjid Al Birru, Desa Mindahan, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara.

Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: moh anhar
TRIBUN JATENG/MUHAMMAD YUNAN SETIAWAN
Jepara Hijrah (Jahr) menyelenggarakan acara hapus tato gratis. Sebanyak 40 orang mengikuti kegiatan ini di Masjid Al Birru, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara. 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Raut wajah Abbas (42) tampak lega setelah mengikuti hapus tato di Masjid Al Birru, Desa Mindahan, Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, Minggu (26/12/2021).

Sudah 15 tahun dia memendam keinginan untuk menghilangkan bekas rajahan tinta di lengan kanannya. 

Setelah mendapatkan informasi hapus tato di media sosial. Ia langsung tancap gas menyiapkan persyaratan  dan segera mendaftar. Ia tidak ingin kehilangan kesempatan yang sudah lama  dinanti.

Baca juga: Inilah Sosok Kolonel TNI Priyanto Otak Pembuangan Sejoli Nagreg Korban Kecelakaan di Banyumas

Baca juga: Cara Pemkab Kudus Tangani Kemiskinan, Tunggu Mandataris Nota Keuangan dari Pusat

Baca juga: Libur Nataru Polres Jepara Gelar Vaksinasi di Objek Wisata Pantai Pantai Bandengan, Sasar Wisatawan

Tobat adalah alasan pertama ia mantap melenyapkan rajah bergambar naga.

Selain itu juga, ia punya pengalaman buruk dengan tato: ditolak daftar sekolah satpam dan gagal juara ajang binaraga.

"Saya statusnya atlet binaraga. Kalau ada tato itu mengurangi nilai. Yang diutamakan tidak bertato," ucap pria berprofesi instruktur fitnes itu.

Abbas menuturkan masih ada dua tahapan lagi agar bekas tinta hilang di lengannya.

Tahun depan, kata dia, proses hapus tato bisa dilalui semua dan gambar naga di tubuhnya hilang.

Ketua Panitia Acara, Indon menerangkan, banyak yang mengikuti hapus tato di Jepara.

Setelah dua hari poster acara diunggah di media sosial, jumlah pendaftar sudah melebihi kuota.

Pihaknya membatasi 40 orang saja.

Puluhan orang itu harus memenuhi syarat wajib yakni, tidak mengidap diabetes, bebas HIV, surat keterangan sehat, dan cek gula darah.

Menurutnya, kebanyakan peserta mengikuti hapus tato karena sudah taubat.

"Ada beberapa juga karena kendala pekerjaan, ada juga yang sudah jijik melihat bentuknya," tuturnya.

Dia menjelaskan, acara memfasilitasi orang-orang yang sudah bertobat dan ingin menghapus tatonya.

Baca juga: Survei BPS: Angka Kemiskinan di Kudus 2021 Meningkat

Baca juga: Ancaman Panglima Jenderal Andika Perkasa ke 3 Prajurit TNI Tabrak Sejoli Nagreg Dibuang di Banyumas

Baca juga: Penuhi Kualitas Selera Dunia, Kampung Sidat Kaliwungu Cilacap Jadi Percontohan Nasional

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved