Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

Tak Terima Acara Tasyakuran Dibubarkan, Warga Geruduk Ketua LPMD di Pati, Begini Klarifikasinya

Puluhan warga Desa Pekuwon, Kecamatan Juwana menggeruduk kediaman Sismoyo, Ketua LPMDyang juga suami dari Kades Pekuwon.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: moh anhar
TRIBUN JATENG/MAZKA HAUZAN NAUFAL
Warga Desa Pekuwon ketika meminta klarifikasi Ketua LPMD setempat, Sismoyo, perihal pembubaran acara tasyakuran, Minggu (16/1/2022) malam. 

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Puluhan warga Desa Pekuwon, Kecamatan Juwana mendatangi kediaman Sismoyo, Ketua LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa) yang juga suami dari Kades Pekuwon, Minggu (16/02/22) malam lalu.

Mereka hendak meminta klarifikasi dari Sismoyo yang mereka duga menjadi dalang pembubaran kegiatan salah satu warga.

Kegiatan yang dibubarkan tersebut diinisiasi seorang warga Pekuwon, pemilik usaha Buah Rejeki, yang menggelar tasyakuran peresmian gudang sehari sebelumnya.

Baca juga: Kasatreskrim Polres Boyolali Dicopot, Berawal dari Gerebek Kasus Judi, R Ditiduri Oknum di Bandungan

Baca juga: Anggaran Jenjang SMP Capai Rp 28 Miliar, Bupati Jepara Dian Kristiandi Harap Akses Pendidikan Merata

Baca juga: Vaksinasi Anak Masih Berlanjut, Kapolres Semarang Sasar Pelajar Sekolah Luar Biasa

Baca juga: Nasib Karier Kasatreskrim Polres Boyolali Seusai Ejek Wanita Korban Rudapaksa Polisi Saat Lapor

Warga menduga, pembubaran oleh pihak kepolisian ini dipicu laporan orang suruhan Sismoyo.

Warga merasa kesal karena acara tersebut bukan acara untuk umum.

Hanya tasyakuran terbatas di dalam gudang.

Menurut mereka, acara tersebut hanya dihadiri undangan terbatas.

“Kami punya bukti, pengakuan dari warga yang mengaku disuruh langsung oleh Sismoyo untuk melapor ke Polsek agar acara tersebut dibubarkan,” ungkap pihak keluarga penyelenggara acara yang enggan disebutkan namanya.

Mereka akhirnya mendatangi kediaman Sismoyo kemudian mengklarifikasi hal tersebut. 

Edi, perwakilan warga, mempertanyakan apa motif pembubaran acara tersebut.

“Kami ingin mengklarifikasi, kenapa warganya sendiri kok dilaporkan ke kepolisian?" ujar dia.

Edi bahkan menduga hal ini merupakan buntut sakit hati Pilkades.

"Apa karena dahulu masalah Pilkades, terus warga sini memang banyak yang tidak memilih istrinya. Tapi itu kan sudah selesai. Itu juga hak pilih warga masing-masing. Pemimpin ya seharusnya tidak begitu,” ungkap dia.

Edi mengatakan, pihaknya merasa kecewa atas hal ini. 

Aksi warga yang "menggeruduk" kediaman Sismoyo itu berakhir damai dengan penjagaan dari pihak Babinsa dan Polsek Juwana.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved