Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan, Bulog Turut Intervensi Kebutuhan Beras di Kudus

Terhitung selama sepekan Bulog mengirimkan beras sebanyak 8 ton untuk kebutuhan pangan di Kabupaten Kudus

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Rifqi Gozali
Sejumlah pekerja tengah memindahkan beras di Pasar Baru Wergu Kudus 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Bulog turut serta mengintervensi kebutuhan beras di Kabupaten Kudus guna mengendalikan laju inflasi.

Terhitung selama sepekan Bulog mengirimkan beras sebanyak 8 ton untuk kebutuhan pangan di Kabupaten Kudus.

Kepala Bidang Fasilitasi Perdagangan, Promosi, dan Perlindungan Konsumen pada Dinas Perdagangan Kudus, Minan Muhammad, mengatakan, distribusi beras dari Bulog 8 ton itu dikirim dua kali dalam sepekan.

Setiap kali pengiriman ada 4 ton beras dari Bulog.

Baca juga: Atasi Masalah Inflasi, Bupati Kudus Ambil Berbagai Langkah Antisipatif

Minan menyebutkan, pengiriman beras tersebut bagian dari upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dari Bulog.

Oleh karenanya, harga beras SPHP tersebut tidak melebihi dari harga eceran tertinggi dark Bulog yakni Rp 9.450.

Secara teknis, kata Minan, saat ini untuk urusan beras menjadi tanggung jawab badan ketahanan pangan kabupaten. Dinas yang paling bertanggung jawab yakni Dinas Pertanian dan Pangan.

Hanya saja, Dinas Perdagangan juga dilibatkan mengingat distribusi ke pasaran tidak lantas meninggalkan Dinas Perdagangan dalam tanggung jawabnya.

"Termasuk untuk distribusi kami juga ikut andil di situ dalam pengendalian beras," kata Minan.

Minan melanjutkan, pihaknya juga berupaya dalam pengendalian inflasi di Kudus yang disebabkan oleh beras. Misalnya turut serta dalam mengomunikasikan perihal distribusi beras kepada para distributor.

"Termasuk kami sudah mengecek lumbung di Ngembalrejo dan Palden aman,"

Di antara penyebab inflasi, kata Minan, karena produksi beras di Kudus menurun karena panen padi terkendala karena cuaca buruk. Sehingga produktivitas padi pada musim tanam kali ini menurun.

Akan tetapi dengan adanya kendala tersebut pihaknya memastikan bahwa harga beras masih dalam tataran aman. Saat ini untuk beras yang kelas premium di pasaran berada di kisaran harga Rp 13.000 sampai Rp 13.500. Kemudian untuk beras kelas medium berada di kisaran harga Rp 11.000 sampai Rp 11.500. (Goz)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved