Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kabupaten Tegal

Cegah Tawuran Pelajar di Kabupaten Tegal, Sulikin: Tiap Sekolah Patroli di Jam Pulang

Sulikin mengimbau agar sekolah dibantu pihak terkait untuk melakukan patroli ketika anak-anak pulang sekolah. 

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/DESTA LEILA KARTIKA
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Provinsi Jawa Tengah, Sulikin. 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Provinsi Jawa Tengah, Sulikin menyebut, pihaknya sudah melakukan beberapa upaya untuk mengantisipasi aksi tawuran yang melibatkan pelajar, khususnya jenjang pendidikan SMA, SMK dan sederajat. 

Adapun salah satu upaya konkret yang dilakukan yaitu menyampaikan kepada kepala sekolah agar terus menguatkan koordinasi internal di tingkat sekolah masing-masing. 

Hal itu diutarakan Sulikin kepada Tribunjateng.com, saat menghadiri pembukaan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Negeri dan Swasta se Kabupaten Tegal, di SMK Negeri 2 Slawi, Jumat (17/3/2023). 

Selain koordinasi antar internal sekolah, Sulikin mengingatkan agar tak lupa melakukan koordinasi dengan sekolah yang lainnya. 

Baca juga: Ini Cara Dikbud Kabupaten Tegal Cegah Fenomena Perang Sarung Terulang Lagi Saat Ramadan

Baca juga: LEBIH Cepat 2 Pekan, Wali Kota Tegal Sampaikan LKPJ Tahun Anggaran 2022, Batas Akhir Bulan Ini

"Menurut kami, koordinasi antar sekolah, antar kepala sekolah juga harus dikuatkan."

"Tidak boleh ada yang merasa menang, merasa benar atau yang lainnya."

"Kami juga sudah melakukan pembahasan dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) mengenai maraknya aksi tawuran yang melibatkan pelajar," jelas Sulikin kepada Tribunjateng.com, Jumat (17/3/2023). 

Dikatakannya, aksi tawuran biasanya dilakukan bukan saat jam sekolah melainkan pulang sekolah. 

Sehingga pada kesempatan ini, Sulikin mengimbau agar sekolah dibantu pihak terkait untuk melakukan patroli ketika anak-anak pulang sekolah. 

Bahkan Sulikin mencontohkan ketika ada siswa dari SMK A dan SMK B yang diindikasi bisa terjadi tawuran, pihak sekolah diminta agar jam pulang sekolah jangan bersamaan.

Atau setidaknya jangan melintas di area tertentu yang bisa memicu tawuran. 

"Ketika upaya yang kami lakukan belum membuahkan hasil, dan aksi tawuran sulit diatasi, kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan Satpol PP agar dibantu dalam hal pengawasan, pengendalian anak-anak," ujarnya. 

Baca juga: Cerita Orang Tua Menangis Histeris, Malu Anaknya Diamankan Polisi Karena Hendak Tawuran di Tegal

Baca juga: Kepala Dikbud Kabupaten Tegal Minta Sekolah yang Siswanya Tawuran untuk Mengurai Sampai Akarnya

Sulikin melihat beberapa aksi tawuran terjadi karena digerakkan atau dipelopori oleh para alumni.

Hal itulah yang perlu diwaspadai karena cukup berisiko jika dibiarkan begitu saja. 

Dari Sulikin secara pribadi tidak menampik jika kesulitan untuk mendeteksi terutama para alumni sekolah.

Tapi untuk anak-anak yang masih aktif, sebisa mungkin diberikan pembinaan secara intensif. 

Bisa dengan mendatangkan orangtua, memberikan kegiatan-kegiatan positif yang disukai, dan berbagai cara lainnya. 

Tetapi jika sudah ada yang sampai masuk ranah hukum, maka dari pihak sekolah ataupun Dinas Pendidikan mengikuti proses yang ada. 

"Untuk sekolah yang kedapatan siswanya tawuran ya pasti ada sanksi, apalagi yang sudah sampai masuk ranah hukum," tegasnya. (*)

Baca juga: Kok Bisa, Guru Hasil Seleksi PPPK Ditempatkan di Sekolah yang Sudah Dimerger? Ada 22 Orang di Blora

Baca juga: Halim Fest 2023 Dimulai, Digelar 3 Hari di Wisma Halim Demak, Ini Beragam Acaranya

Baca juga: Arief Rahman: JDIH Bawaslu Kota Semarang Bisa Diakses Siapapun

Baca juga: Indonesia CSR Excellence Awards 2023, Kilang Cilacap Borong 4 Kategori

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved