Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pembunuhan Berantai Dukun Banjarnegara

Rani Pernah Ditelepon Orangtuanya dari Lokasi Pembantaian Dukun Banjarnegara, Sejak Itu No Tak Aktif

Polisi masih melakukan identifikasi terhadap para korban dukun pengganda uang asal Banjarnegara Mbah Slamet Tohari

Editor: muslimah
TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati
Proses evakuasi 10 korban pembunuhan yang dilakukan seorang 'dukun' pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (3/4/2023). 

Rani pernah mencoba untuk menghubungi sang ibu namun hasilnya sama, sang ibu tidak bisa dihubungi.

“Pernah menelpon hape dan nomor WA, bahkan sudah minta tolong teman dan saudaranya (pakde),” ujar dia.

Namun, tidak ada satupun yang mengangkat bahkan nomor tidak tersambung.

Rani mengatakan bahwa Suheri dan Riani merupakan orangtua yang baik.

Saat di rumah, Suheri merupakan ayah yang lucu serta taat beribadah.

Tahu Kondisi Ayah dan Ibu dari Tiktok

“Dan saat itu ada yang ngasih tau video tiktok,” ucap Rani.

Rani saat itu kaget melihat lokasinya dan mengetahui bahwa lokasi tersebut sama saat video call kala orang tuanya masih hidup.

Rani mengaku pernah video call dengan ayah dan ibunya di lokasi rumah tempat peritiswa pembantaian tersebut.

“Rumahnya sama dengan viralnya video tiktok dan video call dengan dirinya,” tutur Rani.

Selepas mengetahui video viral tersebut, dia memberi tahu pamannya mencari info lebih lanjut terkait kebenarannya.

“Dan dicari tahu ke polisi yang ada di sana,” ucap Rani sambil berkaca-kaca.

Hingga akhirnya kabar terkait kedua orangtua yang menjadi korban adalah benar.

Bahwa keduanya menjadi korban dari Slamet Tohari.

Diketahui, 4 orang asal Pesawaran Lampung menjadi korban pembunuhan Mbah Slamet.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved