Berita Kudus

Cerita Warga Undaan Kudus Buat Patung Wayang Jelang Lebaran, Ada Makna Tersirat Ini

Sebelum malam takbiran warga Undaan Kudus sibuk membuat miniatur patung dengan beragam bentuk seperti hewan, tokoh pewayangan, dan masjid.

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG/ Rezanda Akbar D.
Warga Undaan yang sedang membuat patung miniatur pewayangan untuk ramaikan malam Takbir. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Malam Takbiran atau 1 Syawal menjadi tanda kemenangan bagi para umat muslim lantaran usai berpuasa selama sebulan mengalahkan nafsu dan menahan diri. 

Dalam perayaan tersebut, biasanya masyarakat melakukan melantunkan takbir dengan beragam bentuk keceriaan, seperti contohnya di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus

Sebelum malam takbir tiba, warga masyarakat di kecamatan itu sibuk membuat miniatur patung dengan beragam bentuk seperti hewan, tokoh pewayangan, dan masjid.

Baca juga: Kenalkan Tokoh Pewayangan Jawa, KKN UNS Ajak Siswa SDN Brojol Sragen Melukis Wayang

Beragam patung tersebut nantinya akan diarak oleh warga dimalam takbir untuk memeriahkan malam takbir di Kecamatan Undaan seperti festival seni.

Apalagi, kegiatan rutin tahunan ini sempat mandek pada dua tahun terakhir lantaran pandemi Covid-19.

Uniknya, masyarakat di Kecamatan Undaan menggunakan bahan-bahan yang sederhana untuk membentuk patung-patung dengan estetik.

Seperti bambu, kertas koran, kertas bungkus semen, kardus dan cat tembok menjadi bahan yang biasa digunakan warga Kecamatan Undaan.

Budi Utomo, seniman pembuat patung berbentuk tokoh pewayangan Wekudara, mengatakan patung yang dia buat hanya untuk meramaikan malam takbir.

"Di Kecamatan Undaan membuat patung seperti ogoh-ogoh saat malam takbir, jadi nantinya akan diarak saat takbiran kalau sudah selesai ya akan ditaruh saja. Tetapi patung yang ini ada yang minat dan dibeli dengan harga 1,5 juta," ucapnya, Rabu (19/4/2023). 

Warga Undaan yang sedang membuat patung miniatur pewayangan (2)
Warga Undaan yang sedang membuat patung miniatur pewayangan untuk ramaikan malam Takbir.

Patung tersebut dia buat bersama 15 pemuda warga Gang 13 Desa Undaan Lor.

Bahan utamanya hanya bambu dan kertas koran saja.

"Kami buat ini lima hari, kami kerjakan bersama. Alasan kami memilih tokoh Wekudara sekaligus ingin memberikan pesan tersirat kepada masyarakat," ucapnya.

Pesan tersebut yakni tokoh Wekudara memiliki sifat yang jujur, tegas, pemberani dan tetap rendah hati.

Dia mengungkapkan, perayaan takbir keliling kali ini memang lebih meriah dari tahun kemarin.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved