Berita Kudus
Pemkab Kudus Libatkan Unsur Swasta dalam Kelola Sampah
Pemerintah Kabupaten Kudus melibatkan unsur dari swasta dalam mengelola sampah selain keterlibatan masyarakat secara langsung.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Pemerintah Kabupaten Kudus melibatkan unsur dari swasta dalam mengelola sampah selain keterlibatan masyarakat secara langsung.
Pola gotong royong dalam mengelola sampah ini akhirnya mengantarkan Kudus meraih Adipura 2022
"Kami tak akan bisa meraih penghargaan tanpa kontribusi masyarakat Kabupaten Kudus yang luar biasa. Begitu pula stakeholder terkait, seperti PT Djarum yang selalu menjalin sinergi dengan Pemkab Kudus dalam upaya pengelolaan sampah," kata Bupati Kudus HM Hartopo.
Meskipun begitu, keberhasilan Kabupaten Kudus menjadi salah satu kabupaten terbersih dibarengi tanggung jawab besar.
Oleh karena itu, Hartopo mengajak berbagai elemen untuk mempertahankan prestasi dengan peduli pada lingkungan. Mulai dari hal kecil, seperti menjaga lingkungan tetap bersih dan upaya pemilahan sampah.
"Mempertahankan itu lebih susah daripada meraih. Oleh karena itu, saya mengajak masyarakat menjaga lingkungan kita tetap bersih dan nyaman," kata Hartopo.
Hartopo berharap, ke depannya Kabupaten Kudus akan mendapatkan penghargaan Adipura lainnya hingga bisa mendapatkan penghargaan Adipura Kencana. Menurutnya, Adipura Kencana Merupakan suatu motivasi sekaligus inspirasi.
"Semoga Kabupaten Kudus ke depan bisa mendapatkan Adipura Kencana. Karena penghargaan tersebut suatu motivasi sekaligus inspirasi kita bersama," katanya.
Salah seorang warga Zamroni warga Desa Peganjaran mengaku bangga Kabupaten Kudus menerima penghargaan Adipura. Menurutnya, penghargaan ini jadi apresiasi dan penyemangat untuk lebih peduli dan cinta lingkungan.
"Ikut bangga ya, Kudus meraih penghargaan Adipura. Semoga lingkungan Kabupaten Kudus selalu asri dan bersih biar terus jadi kota terbersih hingga bisa dapat Adipura Kencana lagi nantinya," kata Zamroni.
Diketahui Djarum sejak 2018 telah mengelola sampah yang ada di Kudus. Saat ini per hari ada 50 ton sampah organik yang diolah di pusat daur ulang. Sampah organik tersebut diolah menjadi pupuk organik.
Stok sampah yang diolah Djarum berasal dari para mitra. Saat ini ada 206 mitra yang telah bekerja sama dengan Djarum yang bersedia menyetorkan sampahnya. Mitra tersebut berasal dari sekolah, pesantren, sampai restoran. (Goz)
Baca juga: Kirab Pataka & Tombak Kyai Pleret, Rombongan Bupati Tegal Menuju Gedung DPRD Naik Kereta Kencana
Baca juga: Timnas Argentina Dipastikan Lawan Timnas Indonesia Pada 18-20 Juni 2023, Ini Tanggapan Erick Thohir
Baca juga: SNC 2023 Digelar di Kota Lama, Camat dan OPD Ikut Kenakan Kostum
Baca juga: Pengakuan Mahasiswa yang Diampu Dosen yang Terlibat Kasus Bos Ajak Karyawati Staycation Saat Ngajar
| Penerimaan Bea Cukai Kudus Sampai Oktober 2025 Capai Rp34,16 Triliun |
|
|---|
| Maksimalkan Pelaksanaan MBG di Kudus, Samani Konsultasi ke BGN |
|
|---|
| 50 Tahun Tinggal di Rumah Rapuh, Roisnan Warga Kudus Senang Karena Kini Lebih Kokoh |
|
|---|
| Kudus Fashion Week 2025 Digelar, Dimeriahkan Puluhan Brand Fesyen Bernuansa Hari Raya |
|
|---|
| Granit Gedung A Perpusda Kudus Diganti Usai Sidak Bupati Samani, Ini Penyebabnya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/sampah-organik-di-Djarum-Oasis-Kudus.jpg)