Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Sensus Pertanian 2023, 690 Petugas Siap Terjun hingga Pelosok Desa di Batang

Sensus pertanian 10 tahunan ini bakal dilaksanakan pada Juni sampai Juli 2023 mendatang

Penulis: dina indriani | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Dina Indriani
Apel siaga Sensus Pertanian 2023 di Halaman Pendopo Kabupaten Batang, Rabu (31/5/2023). 

TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Batang menerjunkan 690 petugas Sensus Pertanian 2023.

Ratusan petugas sensus pertanian itu siap terjun hingga ke pelosok desa untuk mendata para petani yang terhimpun dalam tujuh sektor.

Sensus pertanian 10 tahunan ini bakal dilaksanakan pada Juni sampai Juli 2023 mendatang.

Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki menjelaskan sensus pertanian 2023 merupakan sensus pertanian ke-7 yang dilaksanakan oleh BPS, untuk ST2023 mencakup tujuh sektor yaitu tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan dan jasa pertanian.

"Sensus pertanian bertujuan untuk meningkatkan kualitas data statistik pertanian sebagai kerangka sampel survey pertanian dan acuan statistik pertanian,” terangnya usai apel siaga, Rabu (31/5/2023).

Untuk menandai segera dilaksanakannya Sensus Pertanian 2023, BPS Batang menggelar apel siaga di Halaman Pendopo Kabupaten Batang.

"Apel ini bertujuan untuk memastikan koordinasi baik antara BPS, Stakeholder, Eksternal dan masyarakat, harapannya, ara petugas sensus bisa mengumpulkan data akurat dan terkini," harap Lani.

Sementara itu, Kepala BPS Batang Eddy Prawoto menyampaikan 690 petugas yang siap terjun ke desa-desa dan kelurahan, yang mana satu orang petugas dibebani 240 pelaku usaha pertanian.

"Sensus difokuskan untuk mendata usaha pertanian yang dimiliki perorangan, perusahaan, juga kelompok tani," ujarnya 

Selain itu, perkembangan usaha pertanian yang lahannya semakin menyempit menjadi perhatian khusus.

Eddy menerangkan dengan lahan itu bagaimana saat ini para petani bisa berinovasi menjaga produktivitas dan bertahan dengan usahanya.

"Jadi selain jumlah pelaku usaha pertanian juga usahanya yang disensus, misal satu orang bisa punya peternakan ayam, tapi di bawah ada ikannya, lahan yang sempit bisa menghasilkan hasil panen yang lebih banyak," pungkasnya.(din)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved