Kabupaten Semarang
Dinkes Kabupaten Semarang: Angka Stunting 2023 Turun 0,08 Persen
Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Semarang, angka balita yang pertumbuhannya terganggu akibat kekurangan asupan gizi mencapai 4,53 persen pada 2023.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Angka stunting di Kabupaten Semarang terpantau mengalami penurunan pada 2023.
Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Semarang, angka balita yang pertumbuhannya terganggu akibat kekurangan asupan gizi mencapai 4,53 persen pada 2023.
Persentase tersebut lebih rendah dibandingkan angka stunting pada 2022 yang mencapai 4,61 persen.
“Total balita stunting dengan status pendek dan sangat pendek di Kabupaten Semarang ada 3.190 dari hasil timbang 70.380 balita pada 2023,” sebut Kepala Dinkes Kabupaten Semarang, Dwi Syaiful Noor Hidayat kepada Tribunjateng.com, Senin (5/6/2023).
Baca juga: 1.666 Buruh Pabrik Rokok di Semarang Dapat BLT Bagi Hasil Cukai Tembakau
Dari data dia, jumlah balita dengan stunting terbanyak berada di wilayah Kecamatan Tengaran, yakni 239 anak dan Kecamatan Pabelan 205 anak.
Untuk terus menurunkan angka stunting di wilayahnya, Syaiful menerangkan sejumlah upaya atau program-program.
Yakni seperti pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri serta Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada ibu hamil kurang energi kronik serta balita kurang gizi.
Selain itu, Dinkes Kabupaten Semarang juga membentuk Pos Cegah Stunting Sampai Tuntas (Cangking Tas) dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
“Kami juga adakan lomba menu makanan sehat di tiap kecamatan,” imbuh dia.
Upaya penurunan angka stunting juga disampaikan Bupati Semarang, Ngesti Nugraha.
Baca juga: Rentan Terpapar HIV, Purel di Argorejo Semarang Ikut Tes VCT. Begini Hasilnya
Dia berharap, para mahasiswa, terutama yang tengah melakukan Praktik Kerja Nyata (PKN) Poltekkes Semarang bisa turut berkontribusi dalam menuntaskan persoalan kesehatan.
“Kami berharap para mahasiswa dapat bekerja sama dengan perangkat desa dan jajaran perangkat daerah untuk meningkatkan derajat kesehatan warga desa,” kata Bupati Ngesti Nugraha, Senin (5/6/2023).
Ada sekira 413 mahasiswa Poltekkes Semarang yang akan disebar ke 16 desa di Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang.
Menurut Ngesti, berbekal ilmu pengetahuan yang dimiliki, para mahasiswa diharapkan dapat mengedukasi warga agar mengkonsumsi makanan sehat.
“Sehingga dapat menangani kasus stunting yang masih ada dan menjadi perhatian utama bersama,” pungkas dia. (*)
Baca juga: Pemkab Sukoharjo Gelar Benchmarking Bersama Jepara, Bupati Kenalkan Superfood ALGAE Cegah Stunting
Baca juga: 30 Sineas Muda Ikuti Kemah Budaya Muria Kudus, Screening Film Hingga Lokakarya Kebudayaan di KBPW
Baca juga: Bupati Eistianah Minta BPS Demak Maksimalkan Sosialisasi Sensus Pertanian 2023, Demi Tujuan Ini
Baca juga: 40 Pemain Muda Akan Mengikuti Trial di Persipa Pati Jelang Liga 2 Musim 2023/2024
tribunjateng.com
tribun jateng
Sabupaten Semarang
pemkab semarang
Dinkes Kabupaten Semarang
Ngesti Nugraha
Dwi Syaiful Noor Hidayat
Balita Stunting
stunting
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
Poltekkes Semarang
kesehatan
Apa Kabar Proyek Seksi 6 Tol Jogja-Bawen? Digadang-gadang Bakal Ubah Wajah Kabupaten Semarang |
![]() |
---|
Parah! Kondisi Nyata Belasan Truk Sampah di Kabupaten Semarang: Dipaksa Jalan Meski Sudah Keropos |
![]() |
---|
Komisi C DPRD Kabupaten Semarang Soroti Normalisasi Sungai Kaligarang: Talud Saja Tidak Cukup |
![]() |
---|
10 Kendaraan Angkutan Umum Terjaring Pelanggaran di Terminal Bawen Kabupaten Semarang |
![]() |
---|
Setelah 15 Tahun Buron, S Terpidana Kasus Korupsi Dana Bantuan Desa di Kabupaten Semarang Ditangkap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.