Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

kominfo kota pekalongan

BI Tegal Launching QRIS di 1.000 Tempat Ibadah

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal melaksanakan launching QRIS 1.000 tempat ibadah.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG/Indra Dwi Purnowo
BI Tegal saat launching QRIS 1.000 tempat ibadah di Kelenteng PO An Thian, Kota Pekalongan, Minggu (18/6/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal bersama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pekalongan melaksanakan launching QRIS 1.000 tempat ibadah.

Launching QRIS 1.000 tempat ibadah, diselenggarakan di Kelenteng PO An Thian, Kota Pekalongan, Minggu (18/6/2023).

Kegiatan ini merupakan komitmen Bank Indonesia Tegal dalam rangka percepatan dan perluasan digitalisasi daerah, satu di antaranya digitalisasi tempat ibadah.

Baca juga: Transaksi QRIS di Jawa Tengah Tumbuh 203 Persen, Tembus Rp 2,7 Triliun Sepanjang 2023

"Masyarakat dapat berdonasi secara digital dengan cepat, murah, mudah, aman dan handal (CeMuMuAH)," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal M Taufik Amrozi.

Taufik mengungkapkan, setelah kegiatan launching QRIS 1000 tempat ibadah, selanjutnya dilaksanakan kegiatan pawai bersamaan dengan kirab akbar ritual dan budaya yang dihadiri lebih dari 8.000 masyarakat Kota Pekalongan

"Bank Indonesia berpartisipasi dalam kirab akbar dengan menampilkan tidak hanya QRIS tempat ibadah, namun juga berbagai sinergi flagship Bank Indonesia seperti Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah, Gernas Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gernas Bangga Wisata di Indonesia Aja," ungkapnya.

Pihaknya menambahkan, berbagai kegiatan tersebut bertujuan untuk memperluas pemahaman masyarakat tentang pembayaran digital dan mencapai target 45 juta pengguna QRIS serta 1 milliar volume transaksi.

Sementara itu, asisten 1 Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Susilo, menyatakan kegiatan kirab akbar ritual dan budaya menambah keragamanan terwujudnya kebhinekaan di Kota Pekalongan.

Menurutnya, ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Pekalongan sangat toleran dan menghargai perbedaan agama, suku, dan ras.

Baca juga: BI Jateng Pacu Implementasi QRIS Melalui Kanal ZIS dan UMKM Binaan Masjid

"Kita ketahui bersama, berdirinya bangunan yang kokoh terdiri atas unsur dan material yang berbeda sesuai dengan unsur tersebut saling memahami posisinya dan tidak pernah ingin menonjol," katanya.

Pihaknya juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dengan menciptakan situasi yang kondusif, aman dan tentram, serta lancar.

"Dengan adanya lingkungan kondusif, Masyarakat bisa bekerja mencari nafkah dengan baik dan mencari nafkah untuk menghidupi keluarga masing-masing, Sehingga roda perekonomian bisa berputar," tambahnya. (Dro)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved