Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Merasa Diperas, Kepala Desa di Batang Laporkan Oknum Wartawan ke Polisi

Sejumlah Kades di Kabupaten Batang merasa diperas dan diintimidasi oleh oknum yang mengaku wartawan.

Penulis: dina indriani | Editor: raka f pujangga
Istimewa
Seorang Kades sedang berada di Mapolres Batang mengadukan oknum yang mengaku wartawan telah melakukan pemerasan dan intimidasi. 

TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Sejumlah Kades di Kabupaten Batang merasa diperas dan diintimidasi oleh oknum yang mengaku wartawan.

Dikawal pengurus Paguyuban Kepala Desa Sang Pamomong, mereka pun melaporkan oknum wartawan ke Polres Batang.

Ketua Sang Pamomong Kecamatan Limpung, Yogi Aditya mengatakan, pihaknya membenarkan ada kades yang menjadi korban pemerasan.

Baca juga: Kronologi 2 Waria Diduga Diperas Oknum Polisi, Diminta Bayar Uang Damai Rp 50 Juta

"Rasanya kok ada yang merasa Dirugikan oleh beberapa oknum yang sifatnya ke arah memeras, oknum memeras rekan-rekan kepala desa," tuturnya, Rabu (5/7/2023).

Lebih lanjut, Yogi menjelaskan oknum tersebut mengintimidasi para Kades dengan datang menyampaikan pekerjaan yang digarap desa seperti dianggap tidak sesuai spek yang ada di RAB.

Selanjutnya, oknum menyampaikan ancaman-ancaman dan ujung-ujungnya memaksa untuk memberikan kontribusi uang.

Korban yang sudah berani berbicara adalah Kades Rowosari, Kecamatan Limpung.

Ia diperas hingga Rp 7 Juta.

"Mereka mengakunya sebagai awak media cuma ya memang kurangnya, kami tidak menanyakan terkait id card dan juga identitas dari medianya, kemarin yang menemui kades itu 2 orang," jelasnya.

Kedatangannya ke Mapolres Batang untuk menyampaikan keresahan para Kades di Kecamatan Limpung.

Pihaknya akan mengikuti jika diminta untuk menyampaikan aduan atau membuat laporan.

Baca juga: Petaka VCS, Gadis 15 Tahun Ini Diperkosa dan Diperas Penjahat Kelamin

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Batang AKP Andi Fajar membenarkan jika pihaknya menerima kedatangan para Kades.

Mereka berkonsultasi terkait permasalahan yang ada di desanya.

"Hanya ada oknum perorangan, tidak tau dari siapa itu yang datang ke desa, kemudian menemui kepala desa, meminta sesuatu," tandasnya.(din)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved